NTT-News.Com-Betun-Tokoh pemuda Kecamatan Rinhat, Desa Weain Adrianus Yuventus Bere, sangat menyayangkan sikap Politisi Nasional Demokrat (NasdDem) sekaligus anggota Dewawan Perwakilan Rakyat (ADPRD) Kabupaten Malaka, Fredirikus Seran, yang menggap keritikan tentang infrastruktur jalan untuk kepentingan rakyat sebagai sebuah sandiwara panggung politik.
“Jangan menganggap kritikan itu sebagai panggung politik , kalo mengagap itu panggung politik kenapa dari kemarin Bapa Dewan dong juga tidak mediakan juga agar masyarakat tau dan jangan menganggap Bapa Dewan dong diam membisu. Kalo sekarang baru ada tanggapan berarti sama juga cari-cari panggung politik juga dong” Ungkapnya
Hal itu disampaikan Adi Bere saat diwawancarai NTT-News.Com. Secara lantang ditgaskan, ADPR Malaka Edi Seran hanya mencari panggung politik ketika memberi klarifikasi atas kritikan tentang informastruktur jalan yang rusak tersebut.
“Saya sebagai salah satu representasi masyarakat pengguna akses jalan untuk beri keritik. Ada yang salah? Atau Bapa Dewan merasa terganggu” Ungkapnya
Ditegaskan, Sebagai ADPRD aktif dari dapil 2 harus berbesar hati untuk menerima kritikan dari semua kalangan baik itu tokoh adat, Agama dan Pemuda.
“Bapa Dewan harus berbesar hati untuk menerima kritikan itu karena bukan baru sekarang masyarakat mengeluh soal jalan yang rusak di Desa Nanin, Alala, dan Nenebot.”
“Dari tahun-tahun sebelumnya masyarakat pengguna akses jalan masih posting tentang kerusakan jalan lewat Watshap group maupun Facebook tapi tidak ada satu Dewan yg klarifikasi seperti sekarang, atau menanggapi soal itu”
Dikatakan, Seharusnya sebagai ADPRD sebagai penyambung lida rakyat sudah harus bersuara jauh sebelum itu untuk kesejahteraan masyarakat Kecamatan Rinhat.
“Sekarang saya kritik baru ada Bapa Dewan klarifikasi. Berarti bapa Dewan juga sedang cari panggung politik juga kalo menggap kritikan itu sedang mencari panggung politik.” Kata AB
Menurut putra asal Desa weain itu, Jika alasan karena covid 19 lalu tidak ada pembangunan itu bukan alasan mendasar, karna terpantau di Tahun 2021 dan 2022 juga ada sejumlah pembangunan jalan.
Ia-pun mempertanyakan, Apakah pembangunan jalan di Tahun 2021 dan 2022 dibeberapa titik di Kebupaten Malaka itu, apakah itu jalan wajib yang harus di kerjakan atau tidak. Sedangkan kita lihat jalan di penghubung 3 Desa di Kecamatan Rinhat tersebut wajib di kerjakan.
“Bahkan, Di Rinhat ,bukan itu ,di bagian barat ujung kecamatan Rinhat itu wajib dikerjakan, karna disana juga ada Puskesmas ada SMP dan ada SD dan juga Kapela juga sedangkan akses jln di juga parah seperti jalan 3 yang ada 3 yang sedang kita debat.” Tutup AB