NTT-News.com, Kupang – Seorang pemuka Pendeta GKS, AB di Sumba Barat Daya (SBD) diduga nyaris memperkosa Mawar (Bukan nama sebenarnya), istri dari anak saudaranya, yang status hubungan kekerabatannya merupakan anak mantunya sendiri.
Pengakuan Mawar yang diterima NTT-news.com, Selasa 6 September 2016 ini mengisahkan kalau Pendeta AB berkali-kali mencoba melakukan hubungan layaknya suami-istri dengan anak mantunya itu. Pertama kali, Pendeta AB ini sering menansehati Mawar, ternyata dibalik nasehat sang pendeta, ada niat lain yang dipendamnya, yakni mengingini istri anaknya itu.
“Berawal dari saya masuk di kamar keluarga Pak Pendeta dan Ibu, saya masuk ke kamar karena ada anak kecil yang menangis di dalam, dan sebelumnya juga Ibu selalu bilang ke saya, kalau ada hal yang sangat penting tidak apa-apa boleh masuk di kamar, jadi saya masuk,” kata Mawar.
Ketika dalam kamar Pendata AB masuk dalam kamar, dan Mawar pun langsung beranjak keluar dari kamar. “Di Luar Kamar, pendeta bilang, dia sangat kecewa dengan kami, jadi saya datang dan minta maaf. Saat saya minta maaf dia bilang saya tidak ada salah dan langsung duduk di samping saya, dia bilang jangan takut, anggap saja dia orang tua kami, jadi saya ikuti juga,” kisahnya.
Tetapi saat itu, lanjutnya, karena AB semakin mendekat, Mawar bangun dari tempat duduknya dan berdiri lalu bercakap-cakap dengan pendeta AB. Pendeta tidak kehabisan akal lalu merayu lagi dengan dalil bahwa anggap dia orangtua dari Mawar.
“Dia bilang tidak akan buat apa-apa, datang sini, saya mau omong, lalu dia meminta untuk mendekati, jadi saya dekat dan dia bilang dia mau dengan saya, tapi saya tolak, dia berusaha yang lain-lain tapi saya merontak dan menolak,” ujarnya.
Pada saat itu, Mawar mengaku bahwa suaminya masih sedang di luar, saat suaminya datang menjemputnya untuk pulang ke rumah mereka, sang pendeta melontarkan kata-kata untuk jangan pernah menginjakkan kaki lagi di rumahnya dan di gereja yang ia pimpin itu.
Namun beberapa pekan kemudian, Ibu dari Pendeta AB meninggal dunia, sebagai cucu yang juga merasa berduka, Mawar bersama suaminya datang untuk melayat dan menjamu tamu yang datang dalam acara duka itu. Pada saat itu juga, pendeta tidak menolak anak dan anak menantunya dan bahkan memberikan tugas masing-masing.
Pada malam hari, sesuai pengakuan Mawar, pendeta AB bersama Istrinya yang bekerja di Kupang itu memintanya untuk tidur di lantai dua rumah mereka. Karena permintaan dari pendeta bersama istrinya, Mawar mengikuti lalu naik ke lantai dua untuk tidur.
“Suami saya masih mete dan main kartu sama teman-temannya di bawah, selang beberapa menit kemudian ada orang yang ketuk pintu, saya buka, tiba-tiba pendeta masuk dan langsung tutup pintu, saya bilang ini tidak bagus lagi, nanti orang bilang apa tentang ini, tetapi pendeta bilang jangan takut saya tidak buat apa-apa,” ulangnya.
Lantaran tidak ingin dirinya tetap bersama AB di dalam kamar, Mawar hendak keluar kamar tetapi Pendeta AB selalu menghalanginya di depan pintu. Mawar mengaku, di kamar itu tidak ada lagi jalan keluar lain selain melalui satu pintu yang dihadang pendeta AB.
Selama itu, pendeta AB terus memaksa Mawar tetapi Mawar terus menolak. Bisa jadi birahinya yang semakin meronta-ronta, Pendeta AB hendak memperkosanya. “Dia langsung peluk saya, tangannya langsung kasih masuk dan langsung di dada, dia tarik celana saya dan saya berusaha untuk tidak teriak karena saya mau jaga harga diri dia sebagai seorang pendeta,” paparnya.
“Saat itu dia sudah buka pakaian tapi saya berusaha sampai bisa keluar lewat samping kamar mandi, saya terus ikut samping dan memegang paralon, ternyata paralon yang saya pegang tidak kuat sehingga saya jatuh, saya sudah lemas sekali, terus orang yang bantu saya tanya kenapa jatuh, saya teriak dua kali, saya bilang Bapa Pendeta mau perkosa saya, lalu ada orang lain yang perintahkan untuk tutup mulut saya, dan mulut saya mereka ditutup,” kisahnya dalam percakapan rekaman yang diterima media ini.
Akibat dari insiden itu, Mawar mengalami luka serius di Kaki karena tertusuk pipa paralon yang patah dan harus menjalani perawatan di rumah Sakit. Usai pulang dari rumah sakit, Pendeta itu masih sempat datang malam-malam untuk menemuinya sendiri-sendiri di kamar belakang secara sembunyi. “Saya langsung teriak jadi dia langsung pulang,” ujarnya dengan isak tangis.
Hingga berita ini diturunkan, Pendeta AB belum berhasil di konfirmasi terkait persoalan ini. Namun Informasi terakhir yang tim media ini peroleh, pada sore hari tadi, Selasa (6/9) beberapa Pendeta di SBD mendatangi Mawar untuk didoakan. (Tim)