NTT-News.com, Kupang – Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) masih merupakan daerah miskin secara Nasional, dimana prosentase jumlah penduduk miskin secara Nasional berada pada urutan ketiga yakni 10,86 persen.
Sementara dalam realease BPS NTT terhadap jumlah penduduk miskin di NTT pada Maret 2016 mencapai 1.149,92 ribu atau sebesar 22,19 persen. “Jumlah ini mengalami penurunan sekitar 10.610 orang dibandingkan dengan penduduk miskin pada September 2015 yang berjumlah 1.160,53 ribu orang (22.58%). Dari data itu secara Nasional, NTT masih menjadi daerah termiskin ketiga,,” kata Kepala BPS NTT, Maritje Pattiwaellapia, Senin 18 Juli 2016.
Penurunan penduduk miskin ini, lanjutnya, terjadi di daerah pedesaan, dilihat dari sisi ekonomi pemenuhan kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan, di ukur dari sisi pengeluaran, tetapi untuk daerah perkotaan mengalami kenaikan selama periode September 2015-Maret 2016.
Berdasarkan data BPS, selama periode September 2015-Maret 2016, jumlah penduduk miskin di daerah pedesaan mengalami penurunan sebanyak 25,57 ribu orang dari 1,063 ribu menjadi 1,037 ribu orang. Sedangkan di daerah perkotaan mengalami kenaikan sebanyak 14,96 ribu dari 97,06 ribu naik menjadi 112,02 ribu orang.
“Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kebutuhan dasar (Basic needs approach) yang dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi (diukur dari sisi pengeluaran),” jelas Maritje.
Menurutnya, pada periode September 2015 – Maret 2016 Garis kemiskinan naik sebesar 5,12 persen, indeks kedalaman kemiskinan mengalami sedikit kenaikan sedangkan indeks keparahan kemiskinan menunjukkan penurunan. Sementara peranan komoditi makanan terhadap Garis kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan. (dirk)