NTT-News.com, Kefamenanu – Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kopdit Pintu Air Cabang Insana, Kecamatan Insana, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) kembali beraktivitas normal ditengah Pandemi COVID-19 setelah bulan April 2020 yang lalu sempat mengalami kemacetan aktivitas pegawai KSP Kopdit Pintu Air dan Anggotanya.
Dalam situasi tersebut membuat semua orang dilema karena ruang gerak dibatasi guna memutuskan mata rantai penyebarab COVID-19.
“Cara yang kita tempuh selama pandemi ini dengan via telepon kepada anggota dan kalau ada informasi dari anggota kita utus salah satu petugas lapangan untuk mengunjungi dan itu sesuai dengan prosedur penanganan COVID-19, mulai dari masker, kaos tangan bahkan setiap petugas diwajibkan membawahkan alkohol masing-masing dan setelah transaksi kita langsung semprot tangan dan uang,” ujar Manager KSP Kopdit Pintu Air Cabang Insana Oktovianus Hale Bau saat ditemui di ruang kerjanya pada Rabu, (15/04/2020).
Dirinya mengungkapkan, persolan yang dihadapi oleh lembaga keuangan KSP Kopdit Pintu Air Cabang Insana transaksi tidak berjalan normal seperti sebelumnya dikarenakan anggota KSP Kopdit Pintu Air Cabang Insana sebagian besar pekerjaannya wiraswasta kendati demikian pihaknya terus melakukan komunikasi dengan anggota dan memberikan pemahaman yang membangun.
“Kita kasih pemahaman kepada anggota bahwa KSP Kopdit Pintu Air pemiliknya adalah anggota dan jaga supaya transaksi tetap normal dengan kompensasi yang meringankan anggota dan kalau kita kerjasama pastinya ada kemudahan dengan mengaktifkan simpanan-simpanan,” paparnya.
Okto menjelaskan, walaupun sempat tersendat transaksi dengan anggota di bulan April 2020 karena memanasnya informasi tentang COVID-19 tetapi dirinya mengakui bahwa sejak bulan Mei hingga bulan Juni 2020 telah terjadi peningkatan pendapatan mulai dari 98 juta hingga 138 juta dalam dua bulan terakhir dengan anggota 4.687 orang.
“Tetapi kita upayakan bulan juli ini pendapatan lebih meningkat lagi dari bulan sebelumnya dan prosesnya masih berlangsung dengan kejar target sebesar 2 persen,” jelasnya.
Penulis : Laris Mataubana