NTT-NEWS.COM, Kupang – Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan Tinggi (YPLP PT) PGRI Nusa Tenggara Timur di Kupang, ngotot menerima mahasiswa baru sekalipun mendapat larangan dari Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohammad Nasir, untuk menerima mahasiswa baru di Universitas PGRI NTT pada tahun kuliah 2015/2016.
Larangan tersebut menyusul adanya masalah internal antara pihak yayasan dan rektorat yang belum terselesaikan yakni masalah dualisme kepemimpinan di Universitas PGRI dan masalah penggunaan gelar doktor palsu oleh Samuel Haning, sehingga Menteri memutuskan Universitas PGRI Kupang tidak boleh menerima mahasiswa baru lagi.
Namun, Ketua Yayasan PGRI NTT, Soleman Radja masih ngotot untuk melakukan penerimaan mahasiswa baru di Universitas PGRI NTT dibawah pimpinan Rektorat Antonius Katto, selaku rektor PGRI NTT di Kupang versi Yayasan PGRI NTT.
“Kami tetap melakukan penerimaan mahasiswa baru untuk tahun ajaran 2015/2016 karena semua hak dan kewenangan 100 persen dilaksanakan yayasan PGRI NTT,” kata Soleman Radja, Rabu 24 Juni 2015 di Kupang, seusai melantik Rektor Baru versi Yayasan PGRI NTT.
Seperti diketahui juga, Ketua Yayasan PGRI NTT, Soleman Radja telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Bareskrim Mabes Polri atas tuduhan melakukan aktivitas dengan menggunakan atribut Pengurus Besar YPLP PT PGRI Pusat pada Rabu 29 April 2015 lalu. (rey)
