NTT-News.com, WEBAR – Masyarakat Desa Watu Labara, Kecamatan Wewewa Barat berduka atas meninggalnya pemimpin wilayah mereka. Masyarakat menyebut Alrmarhum Kades dikenal sebagai pemimpin yang merakyat.
Seorang masyarakat Desa Watu Labara, Dusun dua yang juga tetangga almarhum kades, Lodowik Dappa Loko mengaku merasa kehilangan seorang pemimpin yang berjiwa sosial. Menurutnya, kades dikenal sebagai peibadi yang tidak angkuh dengan jabatannya. Sebab, selama masih berziarah di muka buni, kata Lodowik, almarhum kades sangat aktif bersama masyarakat.
Dia menambahkan tidak pernah mendengar persoalan pribadi almarhum. Sehingga ia mengaku, tidak mengetahui motif mendasar yang menyebakan kematian pemimpin wilayahnya itu.
“Kami masyarakat Watu Labara, benar-benar kehilangan seorang pemimpin yang handal, pribadi yang selalu kami masyarakatnya untuk menata wilayah dengan bekerja,”ucap Lodowik.
Lebih lanjut, Lodowik merasa kaget mendengar kabar bahwa pemimpin wilayahnya meninggal dunia. Pasalnya, baru-baru ini, dirinya baru bersama almarhum dan aparat desa lainnya dalam melakukan kegiatan desa. Dirinya menuturkan bahwa tidak ada hal buruk yang dilakukan almarhum selama memimpin desa Watu Labara.
“Dia (almarhum) sangat akrab dengan siapa saja, mengayomi dan mengarahkan warganya untuk terus menata hidup dan desa dengan bersama-sama. Tidak ada hal buruk yang ditinggalkan beliau,”tutur lodowik dengan penuh kesedihan.
Senada dengan Bhabinsa Desa Watu Labara, Sertu Charles Didimus Malo, merasa kaget dengan kepergian beliau. Padahal, kata Sertu Charles, beberapa hari lalu baru melakukan pekayanan vaksinasi terhadap masyarakat. Saat itu, almarhum kades biasa-biasa saja seperti dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Charles menyebut sosok almarhum sangat terbuka dengan siapa saja, tidak memandang warna kulit dalam melakukan pelayanan. Charles meyakini bahwa seluruh masyarakat Watu Labar akan merasa kehilangan pemimpin yang cakap dalam memimpin.
“Selama saya bertugas di Watu Labara, saya tahu seperti apa kebiasaan almarhum. Saya tidak pernah menduga bahwa akan ada musibah yang terjadi pada dirinya. Sehari-hari beliau dikenal sangat merakyat,” tutupnya. (RIAN)