
NTT-News.com, Tambolaka – Bakal Calon Gubernur NTT, Victor Bungtilu Laiskodat (VBL) mengajak relawan Victory-Joss yang untuk menjauhi Politik Indentitas, pasalnya politik identitas hanya berpusat pada politisasi identitas bersama atau perasaan ‘kekitaan’ yang menjadi basis utama perekat kolektivitas kelompok.
Menurutnya, Politik Identitas cenderung melalui interpretasi secara ekstrim, yang bertujuan untuk mendapat dukungan dari orang-orang yang merasa sama, baik secara ras, etnis, agama, maupun elemen perekat lainnya.
Politik identitas, lnjut Viktor dalam conferensi pers di Sumba Barat Daya, merupakan politik yang fokus utamanya kajian dan permasalahannya menyangkut perbedaan-perbedaan yang didasarkan atas asumsi-asumsi fisik, politik etnisitas atau primordialisme, dan pertentangan agama, kepercayaan, atau bahasa.
Baginya, Politik identitas hadir sebagai narasi resisten kelompok terpinggirkan, akibat kegagalan narasi arus utama mengakomodir kepentingan minoritas. Secara positif, politik identitas menghadirkan wahana mediasi penyuaraan aspirasi bagi yang tertindas.
“Fitur dikotomi oposisional menjadi fondasi utama yang membedakan perasaan kolektivitas ‘kekitaan’ terhadap yang lain. Tetapi kenyataannya, pada tataran individual di era modernisasi yang serba mekanik, muncul kegagapan untuk memahami struktur masyakarat yang plural, maka intoleransi semakin meningkat. Pendeknya, terjadi ketidak sesuaian imajinasi sosial tentang kehidupan sehari-hari manusia modern dan interaksinya dengan masyarakat umum,” pungkas Viktor. (JEP)