NTT-News.com, Kefamenanu – Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi – Dewan Nasional (LMND-DN) eksekutif komisariat Universitas Negeri Timor (Unimor) membuka lapak baca di halaman kampus Unimor setiap hari Senin dan Selasa dengan maksud untuk meningkatkan minat baca dari mahasiswa yang dinilai masih rendah.
Kegiatan ini dilakukan dengan maksud, untuk meningkatkan minat baca mahasiswa di lingkungan kampus Unimor dengan membangun budaya ilmiah dan respon terhadap situasi di kampus.
Sesuai pantauan media NTT-News, Buku-buku yang di lapakkan terdiri dari novel, Koran, buku pelajaran berupa buku sejarah, filsafat, dan beberapa buku pelajaran lainnya. Tampak beberapa mahasiswa sedang membaca buku yang disediakan.
Cornelius Pinto, ketua LMND-DN Eksekutif Komisariat Unimor saat ditemui di halaman Fakultas Ilmu Pendidikan dan Keguruan Unimor, Selasa (12/11/2019) mengatakan, membaca merupakan salah satu kegiatan yang seharusnya dibiasakan sedini mungkin untuk membentuk karakter generasi penerus bangsa menjadi generasi yang lebih berani dan kritis dalam melihat berbagai persoalan di sekitar kehidupan bersmasyarakat.
Terutama, katanya, mahasiswa yang menempatkan dirinya sebagai kaum intelektual memiliki peran untuk membawa perubahan dalam masyarakat dan memikul tangung jawab akademik.
“Hal ini tentunya tidak terlepas dari peran pemerintah selaku pihak yang bertangung jawab atas kemajuan pendidikan di Indonesia, wajib membangun budaya Ilmiah di lingkungan mahasiswa, pelajar, dan pemuda untuk mendukung terciptanya tujuan
pendidikan yang telah direncanakan,” ujarnya.
Dia menjelaskan, membaca adalah cara untuk dapat mengenal dunia secara luas maka harusnya kegiatan membaca itu wajib bagi semua orang dan harus dibiasakan sejak dini namun pada kenyataannya minat baca dari masyarakat masih rendah, kususnya di lingkungan kampusUnimor. Hal ini dikarenakan tidak dibiasakan secara dini, sehingga orang melihat kegiatan membaca itu sebagai sesuatu yang hanya akan dilakukan pada saat-saat tertentu saja.
“Selain itu, ketersediaan sarana dan prasarana di kampus juga masih kurang sehingga akses terhadap referensi juga masih belum mampu dijangkau oleh mahasiswa. Sejarah telah membuktikan, mahasiswa dan pelajar memiliki sumbangsi besar dalam kemerdekaan bangsa ini serta keterlibatan mahasiswa untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari tangan penjajah tercermin dalam gerakan-gerakan yang dibangun oleh mahasiswa pada waktu itu,” tuturnya.
Pinto menambahkan, gerakan yang dibangun oleh mahasiswa jaman itu mampu mendorong
bangsa ini untuk keluar melawan penjajah tanpa berkompromi dengan penjajah namun situasi saat ini menjelaskan bahwa negara digunakan sebagai alat untuk menjalankan kepentingan kapitalis-imperialis bukan kepentingan seluruh rakyat tertindas Indonesia.
Untuk keluar dari situasi Negara yang tidak lagi menjalankan kepentingan rakyat ini maka dibutukan kaum mudah yang cerdas, kritis dan berani untuk mempelopori semua sektor tertindas untuk membawa perubahan melalui kegiatan lapak baca bertujuan untuk memberi pemahaman kritis kepada mahasiswa Unimor tentang tugas kepeloporan.
“Kami mengajak para pelajar yang ada di wilayah kabupaten TTU, buruh, petani, dan sektor tertindas lainnya untuk membiasakan budaya membaca,” tandasnya.
Pengurus LMND-DN Somy Gelyama menambahkan bahwa kegiatan lapak baca ini baru berjalan dua kali dalam seminggu tetapi kedepannya akan rutin dijalankan pada setiap hari agar kegiatan yang dijalankan betul-betul membawa perubahan bagi mahasiswa Unimor yakni bisa tercapainya budaya ilmiah di lingkungan kampus dan membangkitkan minat baca.
“Sejauh ini ketertarikan teman-teman mahasiswa terhadap lapak baca yang di buka belum begitu baik, hal ini dikarenakan kegiatan ini baru dua kali berjalan sehingga belum begitu banyak teman- teman mahasiswa yang tahu tentang lapak baca ini selain itu juga kegiatan lapak baca di depan kampus ini adalah kegiatan perdana yang dilakukan sehingga masih banyak yang belum mengetahui namun bila dilihat dari hari pertama membuka dan hari kedua terdapat peningkatan pengunjung,” ungkapnya.
Somy menambahkan, bahwa dalam lapak baca yang di buka ini pihaknya pun masih mengalami keterbatasan refrensi sehingga buku-buku yang direkomendasikan oleh pengunjung masih belum terpenuhi.
Penulis : Fridus