Lintas NewsNews

Tak Punya Uang, Jenazah Deventrika Sempat Ditahan RS. Karitas Weetebula

×

Tak Punya Uang, Jenazah Deventrika Sempat Ditahan RS. Karitas Weetebula

Sebarkan artikel ini
Rumah Sakit Karitas Weetebula, Kabpaen Sumba Barat Daya
Rumah Sakit Karitas Weetebula, Kabpaen Sumba Barat Daya

NTT-News.com, Tambolaka – Pagi tadi, tujuh orang tengah duduk bercengkerama di teras kamar jenazah Rumah Sakit Karitas Waitabula, Sumba Barat Daya. Terkadang, mereka terdiam serta menunjukkan raut wajah kebingungan.

Mereka langsung berdiri ketika melihat seorang laki-laki berperawakan besar bersama wartawan media ini, yang tidak lain Adalah keluarga mereka, datang dari ujung lorong rumah sakit. “Sudah bisa dibawa,” tanyanya.

Mereka lalu masuk ke kamar jenazah dan memindahkan jasad perempuan yang tertutupi kain sarung biru ke dalam ambulance.

Pria berperawakan besar itu bernama Bambang. Ia menjaminkan uang miliknya di rumah sakit sebagai jaminan agar bisa membawa jenazah bocah bernama Deventrika D. Bombo pada Selasa (26/12/2017) pagi tadi, Ventri, bocah berusia 2 tahun lebih meninggal dunia setelah dirawat di RS. Karitas Waitabula.

Ventri menderita sakit Panas tinggi, sehingga orang tuanya membawa Ventri masuk di RS. Karitas pukul 22.00 dan meninggal dunia serqta dibawa ke kamar jenazah pukul 07.03 wita,” kata orang tua Ventri.

Bocah mungil ini tinggal bersama-sama dengan kedua orang tuanya, di kampung Jaha Gongo, Desa Hameli Ate, Kodi Utara. Ketujuh warga yang menunggui di depan kamar jenazah, juga Bambang, adalah tetangga korban. Mereka tidak bisa langsung membawa jenazah Ventri karena harus membayar biaya penanganan mayat Rp. 1. 000.000

Sejak pagi, para tetangga mencoba membawa jenazah Ventri dengan berbagai cara. Hingga pukul 9 pagi. Atas nama keluarga Bambang memberi surat pernyataan. Uang sebesar Rp. 1. 000. 000 lalu menjadi jaminan penyerta surat.

Bambang sebenarnya enggan menjadikan Uangnya-nya sebagai jaminan, tetapi yang lebih penting jenazah Ventri segera di bawa dan disemayamkan di kampung orang tua bocah itu. “Saya tidak punya uang untuk menebusnya. Tidak tahu bakal diambil kapan,” ucap orang tua bocah

Adapun ambulance yang membawa jenazah Ventri ke tempat tinggalnya merupakan milik pribadi Bakal Calon Bupati Sumba Barat Daya, dr. Kornelius Kodi Mete yang disiapkan memang untuk pelayanan cuma-cuma.

Meski pengurusan jenazah sudah selesai. Kemungkinan orang tua bocah bersama keluarga kembali akan patungan untuk mengambil uang yang dijadikan jaminan di rumah sakit,” tutur Bambang.

Menurut pihak RS. Karitas, orang tua bocah tersebut harus mengurus surat rujukan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Barat Daya, Jaminan Kesehatan Nasional dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Namun, saat pengambilan jenazah, dia masuk kategori umum sehingga harus membayar Rp. 1. 000. 000 sebagai biaya penanganan medis.

Bernadethe Y. Malo Kasir RS. Karitas menuturkan, Ventri masuk kategori umum karena pihak yang bertanggung jawab tidak menunjukkan kartu BPJS Kesehatan. “Ada biaya penanganan dan tindakan. Jika memang ada surat rujukan dari DinKes mestinya bisa diproses,” katanya.

Ia menambahkan, jaminan Uang dan surat pernyataan dari pihak bertanggung jawab adalah bagian dari prosedur, jika tidak dapat membayar biaya penanganan jenazah. Jaminan diperlukan agar yang bertanggung jawab tidak lepas tangan untuk melunasi pembiayaan. (JEP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *