NTT-News.com, Kupang – Warga RT 03 RW 01, Kampung Sungkaen, Kelurahan Naimata Kecamatan Maulafa Kota Kupang mengeluhkan kondisi jalan yang ada di wilayah mereka. Pasalnya kondisi jalan yang belum diaspal dan berlubang masih banyak di wilayah RT itu.
Belum lagi beberapa Kali mati (Sungai Kering) yang belum dibuatkan jembatan atau minimal Plat Duiker jalan yang agar pada saat musim hujan warga tidak kesulitan menyeberangi banjir di kali. Setiap musim warga selalu bergotong royong untuk menimbun sertu setiap jalan berlubang termasuk di Kali Kering tetapi jika musim hujan tiba, semuanya amblas digaruk banjir.
Ketua RT 03 Dani Sani Sanam yang ditemui media ini mengungkapkan pengeluhannya, karena kondisi jalan Rusak itu merupakan satu-satunya jalan yang harus dilaluinya bersama puluhan KK yang ada di wilayah itu.
“Ini jalan satu-satunya menuju rumah saya dan puluhan KK lain, sudah rusak sejak lama dan belum pernah di aspal. Setiap kali mau Pilkada Walikota pemerintah datang lihat bahkan sudah ukur berulang kali. Tapi sampai sekarang belum pernah di Aspal, disini ada dua tanjakan yang rusak parah dan banyak yang jatu disitu,” ungkap Sanam Sabtu (25 /8) petang.
Menurutnya, akhir tahun 2017 lalu, Walikota Kupang yang baru, Jefri Riwu Kore dan Lurah Naimata sudah pernah datang dan melihat langsung kondisi Kali dan Jalan yang rusak parah. Pada saat itu dijanjikan akan dibuatkan Plat Duiker di dua jalur sungai, serta jalan yang rusak segera di aspal, namun hingga saat ini belum ada tanda-tanda.
“Saat itu, Pak Jefri lebih dahulu lalu telpon Pak Lurah untuk datang. Pak Wali sendiri sudah lihat ini jalan yang rusak, dijanjikan pertengahan tahun ini akan di kerjakan, tapi ini sudah lewat pertengahan tahun 2018 belum ada tanda-tanda. Begitu juga dengan Listrik, tiang-tiang sudah berdiri tapi jaringannya belum dikerjakan,” jelas Sanam.
Lama menanti pekerjaan jalan yang dijanjikan Pemerintah Kota Kupang, Sanam selaku Ketua RT 03 melakukan penggalangan dana dari rumah ke rumah di wilayahnya itu untuk membeli Semen, Kerikil dan Sertu Halus (Tanah Putih) untuk memperbaiki salah satu tanjakan yang rusak berat dan cenderung memakan korban.
“Kita swadaya saja, masing-masing KK kita kumpul uang Rp 50 ribu, tapi tidak cukup juga. Akhirnya kita hanya beli semen belasan Sak, satu ret sertu halus dan beberapa sak kerikil. Mau beli pasir tapi uang sudah tidak cukup. Kami rame-rame kerja sendiri sambil menunggu pemerintah memperbaiki secara keseluruhan seperti yang pak Walikota janjikan tahun lalu,” katanya.
Untuk diketahui juga, bahwa jalan yang rusak ini tidak jauh dari rumah salah satu anggota DPRD Kota Kupang. Sehingga warga setempat mengharapkan perjuangan dari semua unsur pengambil kebijakan agar jalan tersebut diperbaiki dan di Aspal, bila perlu di hotmix layaknya jalan-jalan lingkungan lainnya di pusat Kota Kupang. (Rm)