Lintas FlobamoraNews

Tak Diakomodir Nasdem, Rihi Ga Arahkan Massanya ke FirmanMU

×

Tak Diakomodir Nasdem, Rihi Ga Arahkan Massanya ke FirmanMU

Sebarkan artikel ini
Yohanis Rihi Ga (Kanan)
Yohanis Rihi Ga (Kanan)
Yohanis Rihi Ga (Kanan)

NTT-News.com, Kupang – Pertarungan merebut pintu Partai Nasdem untuk Pilkada Kota Kupang telah berkahir. Hal ini dikuatkan dengan telah terbitkannya SK dukungan kepada Jonas Salean-Niko Frans. Lantas bagimana dengan para kandidat yang sempat mendaftar di Partai Nasdem?

Salah satu Bakal Calon Wakil Walikota Kupang yang pernah mendaftar di Partai Nasdem, Johanis Rihi Ga kepada media ini mengaku legowo dengan keputusan partai yang tidak mendukung dirinya. Namun demikian pergerakan politiknya tidak berhenti disitu. Menurutnya dia akan tetap bergerak sehingga Kota Kupang memiliki Pemimpin yang pro rakyat.

“Saya pikir bahwa hanya mereka yang tidak pernah berhenti bergerak yang bisa merubah kondisi di kota ini. Keputusan Nasdem mendukung Petahana sudah final dan kita harus menempuh jalan lain supaya apa yang kita inginkan di Kota ini bisa terwujud,” kata Yohanis yang akrab disapa Joey Rihi Ga itu kepada wartawan di kediamannya, Jumat (05/08/2016).

Joey mengatakan, saat ini dirinya bersama tim dan keluarga telah mengarahkan dukungan kepada pasangan Jefry Riwu Kore dan Herman Man atau Paket FirmanMu. Dukungan ini diberikan karena dianggap memiliki visi yang sama dalam membangun Kota Kupang.

“Bagi saya, dukungan politik yang diberikan ini murni sebagai bentuk perjuangan karna kita memiliki visi yang sama dalam membangun Kota Kupang. Kota ini adalah tempat bertarung semua kepentingan dan kita harus cerdas mengarahkan massa untuk dukungan politik. Bagi saya, jika kita mau berubah maka Pak Jefri dan Pak Herman adalah jawaban tepat,” tegasnya.

Dukungan yang diberikan kata Joey Rihi Ga tidak hanya sekedar lewat kata-kata tapi telah melakukan pergerakan dilapangan. Tidak bisa dipungkiri ujarnya lagi, bahwa melawan petahana, laksana Daud melawan Goliat dalam kisah Alkibab.

“Kita harus menempatkan petahana sebagai lawan berat yang perlu ditundukkan. Bagimana caranya pasti kita punya strategi yang tidak bisa disampaikan. Intinya, seorang pemimpin harus jujur kepada rakyat. Pemimpin tidak boleh bangga dengan sekian keberhasilan tapi dibarengi dengan segudang dosa,” pungkasnya. (*/rey)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *