
NTT-NEWS.COM, Kefamenanu – Masalah pembengkakan biaya tagihan listrik yang dialami, Ferdy Boesday, warga kelurahan Kefamemanu Tengah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), akibat penumpukan KWH. Demikian hal itu disampaikan Manager Area PT PLN Kefamenanu, Maxensius De kepada NTT-News.com, Jumad 15 Mei 2015 malam.
“Semua itu hanyalah kesalahpahaman dari pelanggan, membengkaknya bayaran pelanggan karena penumpukan KWH yang belum dilunasi selama ini. Kedua pelanggan itu sudah diberi kelunakan untuk membayar iuran listrik dengan cara mencicil sebanyak enam kali tapi belum dilunasi. Ini juga bukan kesalahan petugas dalam pencatat KWH pelanggan,” kata Maxensius Jumad 15 Mei 2015 malam.
Menurut Maxensius, membengkaknya tagihan itu karena iuran tersebut belum dilunasi warga sejak beberapa bulan yang lalu, sehingga ketika pihaknya diinstruksikan oleh PLN Pusat untuk segera menagih biaya yang belum dilunasi maka pihaknya pun merincikan semua, dan hasilnya ada yang harus membayar sampai jutaan rupiah.
“Ini tidak ada kaitan dengan mutasi meteran dari pasca bayar ke prabayar, tetapi murni karena ada tunggakan yang belum dilunasi pelanggan, dan kedua pelanggan itu sudah dipanggil dan diberikan penjelasan kekurangan penumpukan KWH yang belum tertagih. Tetapi hanya saudara F. Boesday yang bersedia membayar dengan cara mencicil setiap bulan sementara saudara M Akoit yang belum ada jawaban,” katanya.
Kepada masyarakat Kefamenanu, Manager Area itu berharap agar seluruh pelanggan yang ada di wilayah kefamenanu bisa mengerti dan memahami terkait mutasi meteran dari pasca bayar ke prabayar. (peter)