NTT-News.com, Kupang – Pemanfaatan limbah yang berasal dari pembakaran batubara alias Fly Ash and Bottom Ash (FABA) PLTU Bolok kini semakin dirasakan manfaatnya dan menjadi langkah positif dalam meningkatkan perekonomian masyarakat.
Terlebih lagi jika hal tersebut dilakukan oleh para UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah). Salah satunya, Batako Teon Jaya yang mempunyai dua lokasi percetakan batako Jalan Pulau Indah Kelurahan Oesapa-Paulus Barat Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang dan di Jalan Dulurasa Desa Oefafi Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang mendapat pasokan FABA dari PLN NTT sejak bulan Oktober 2021.
Material FABA kemudian diolah sebagai bahan campuran pembuatan Batako. Pelanggan pun mulai melirik dan menggunakan produk batako ini yang berpengaruh pada peningkatan produksi dan kualitas produknya.
Pengelola Batako Teon Jaya, Niftrik E. Tanau mengatakan kerjasama dengan PLN untuk menggunakan FABA PLTU Bolok berdampak positif bagi usahanya.
“Sejak kami produksi batako dengan campuran FABA, informasi/tanggapan yang kami dapatkan dari pelanggan sangat positif, misalnya dari Oesao ada pelanggan yang membeli batu, mereka katakan sementara viral batako hitam di Kabupaten Kupang yaitu batu yang kami produksi, karena itu mereka mencari sampai disini,” katanya.
lanjutnya, “Pada awalnya pelanggan ragu menggunakan Batako ini, Namun karena melihat kualitas campuran FABA lebih keras dan tidak mudah pecah akhirnya pelanggan mulai memesan dan ini sesuai dengan Moto kami Batu kuat dan terjangkau,” imbuhnya
Pihaknya sangat beterima kasih kepada PLN yang sudah memberikan FABA dan menjadikan mitra sehingga dapat menghadirkan batako berkulitas bagi pelanggannya.
Niftrik juga menjelaskan untuk pembuatan Batako, dirinya melakukan beberapa percobaan dan mendapatkan formulasi campuran yang digunakan yaitu FABA 25 Persen, Tanah Putih 70 Persen dan Semen 5 Persen. Formula ini menurunkan pemakaian semen sebesar 25 Persen sehingga biaya produksi batako lebih rendah.
Batako Teon Jaya memproduksi Batako 42.000 sampai 45.000 buah per bulan menggunakan mesin cetak Batako Hidrolik dan di suplay ke berbagai lokasi di daratan Timor. Penambahan mesin cetak juga dilakukan untuk memenuhi permintaan batako yang terus meningkat.
Salah satu konsumen Teon Jaya Batako, Bobi Neno yang menggunakan produk Batako FABA untuk membangun rumah di TDM 2 Kelurahan Oebufu Kecamatan Oebobo – Kupang menuturkan kualitas batako berbeda dari batako biasanya.
“Awalnya saya tidak tau juga, kebetulan saya lagi mencari batako dan lihat di PT Teon jaya, mereka menawarkan batu batako yang lebih kuat. Mereka tidak bicara panjang lebar tapi langsung ambil batu dan banting di lantai untuk coba kekuatannya. Saya ambil karena menurut saya kualitas lebih bagus dari batako biasanya. Dan setelah dipasang, ternyata memang bagus sampai tetangga bertanya-tanya tentang batu yang saya pakai dirumah. Tetangga didepan rumah saya juga akhirnya pakai batako ini,” ungkap Bobi.
Pemanfaatan Limbah batubara memang gencar dilakukan PLN sejak Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah nomor 22 tahun 2021 sebagai pengganti PP 101 tahun 2014 yang menegaskan bahwa FABA bukan sebagai limbah B3.
Manager PLN Unit Pelaksana Pembangkit Timor sebagai pengelola PLTU Bolok, Aris Kurniawan menuturkan kerjasama dengan UMKM akan terus diperluas di Pulau Timor untuk menyalurkan FABA sehingga lebih bermanfaat.
“Kerjasama dengan UMKM akan kami perluas dalam pemanfaatan FABA terutama di Pulau Timor. Dengan Demikian UMKM dapat menurunkan biaya produksi yang tentu berdampak pada penghasilan mereka dan dalam pemanfaatan ini ada kerjasama yang terjalin baik dari pihak yang memanfaatkan FABA dan umkm yang harus memperhatikan faktor K3 dan lingkungannya,” terangnya. (*/rey)