NTT-News.com, Kupang – Selama Wabah Covid-19 dan masa Karantina, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 8 Kota Kupang tetap melaksanakan proses belajar dan mengajar secara online. Namun, beberapa siswa dan orang tua siswa yang tidak memiliki handphone (HP) Android untuk mengakses informasi dan belajar online akan didatangi oleh guru atau wali kelasnya untuk memberikan informasi pelajaran.
Demikian hal itu disampaikan Kepala SMP 8, Blasius Juni, S.Ag ketika ditemui awak media pada Kamis, 23 April 2020 di Ruang Kerjanya.
Menurut Blasius, dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19 pihaknya tetap melakukan upaya belajar dan mengajar secara online maupun offline yang terus dipantau melalui grup WhatsApp (WA) sekolah maupun grup WA yang dibuat guru mata pelajaran dan wali kelas masing-masing siswa.
Dikatakan juga bahwa ditingkat civitas sekolah, guru, kaur, dan wali kelas tetap selalu melakukan koordinasi memantau proses belajar siswa dan untuk menindalanjuti tugas-tugas mengajar dari guru sendiri.
“Guru kasih tugas ke siswa, sedangkan sesama kami di sekolah tetap koordinasi untuk tugas-tugas bapak ibu guru. Memang kami tidak menutupi kemungkinan dalam masa karantina ini ada beberapa peserta didik yang tidak memiliki handphone android tidak tau informasi, namun sasarannya guru yang datangi atau siswa lain yang berdekatan harus bantu menyampaikan informasi dan tugas pelajaran pada jam sekolah,” tutur Blasius.
Jadi, lanjutnya, pelajaran tetap jalan dari sekolah dan siswa menerima pelajaran dari rumah setiap hari sesuai dengan roster dan jam pelajaran setiap guru mata pelajaran. Sehingga para siswa akan naik kelas apabila memiliki nilai-nilai yang cukup sesuai yang diperoleh dalam proses belajar masa karantina ini.
“Saya harap guru tidak asal memberi nilai dan juga murid tidak harap gampang karena proses belajar dari rumah. Belajar yang sungguh-sungguh supaya pintar dan bisa naik kelas. Kalau tidak maka jangan harap bisa naik kelas atau lulus sekolah,” tandasnya.
Penulis : Rafael