Siswa SMK St. Matilda mengamuk, Mobil milik Yayasan Dirusak

0
222
Aksi Pengrusakan Para Siswa yang berusaha menjatuhkan Mobil Pajero Sport di halaman luar sekolah
Aksi Pengrusakan Para Siswa yang berusaha menjatuhkan Mobil Pajero Sport di halaman luar sekolah

NTT-News.com, Maumere – Mobil Pajero sport milik Yayasan Abraham, Maumere, hancur setelah diserbu puluhan siswa SMK St. Matilda pada Jumad, 7 April 2017 sekitar pukul 11.00 wita. Tak hanya mobil milik Yayasan, bangunan kaca sekolah, bengkel sekolah serta mobil milik polisi sektor Aesesa tak luput dari amukan itu.

Kejadian itu bermula ketika pihak Yayasan Abraham tengah melaksanakan Acara Serah Terima jabatan Kepala sekolah di Aula Kantor SMK St. Matilda dengan mengangkat Maria Pano sebagai Kepala sekolah baru menggantikan Yustinus Karson Jogo.

Tiba-tiba, puluhan Siswa SMK St. Matilda mengamuk dan melempar kaca sekolah serta melakukan pengerusakan bengkel sekolah. Tak hanya sarana sekolah, Pegawai Yayasan Abraham, Anggota Kepolisian Sektor Aesesa beserta mobil menjadi bulan-bulanan amukan siswa.

Diluar halaman sekolah, mobil Pajero Sport dengan nomor polisi EB 999 FL, milik dr. Fransiskus Xaverius Lameng, pembina Yayasan Abraham, kembali menjadi sasaran amukan para siswa. Dengan menggunakan media batu dan Kayu, para siswa memporak-porandakan bagian luar dan dalam mobil.

Siswa juga berniat menggulingkan dan membakar mobil itu, beruntung, Yakobus Mapa, warga Aeramo yang berada dilokasi berhasil menggagalkan niat mereka.

Kasus ini telah diserahkan kepihak kepolisian Sektor Aesesa. Aksi cepat Polisi berhasil menangkap Seorang siswa pelaku pengeruskan. Pelaku kini ditahan untuk dimintai keterangan. Selanjutnya, barang bukti berupa mobil Pajero Sport kini telah diamankan pihak kepolisisan.

Kuat dugaan, aksi pengerusakan oleh siswa SMK St. Matilda itu telah direncanakan. Para siswa diduga telah diprovokasi oleh oknum Guru dan Kepala Sekolah yang tidak menginginkan adanya pergantian kepengurusan di dalam lembaga Sekolah SMK St. Matilda.

Siswa lain menyebut bahwa, sebelum kejadian seorang guru berinisial R telah memerintahkan para siswa untuk mengumpulkan batu dan kayu di seputaran kompleks sekolah. (Patrick)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini