
NTT-News.com, Kupang – Badan Pusat Statistik (BPS) Nusa Tenggara Timur (NTT) merilis bahwa pada November 2018 Kota-kota di NTT mengalami inflasi sebesar 0,82 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 132,26.
Selama empat bulan berturut-turut NTT mengalami deflasi yaitu pada bulan Juli, Agustus, September dan Oktober. Namun berbeda dengan bulan November 2018, NTT alami Inflasi.
Demikian di sampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) NTT, Maritje Pattiwaelapia, SE, M.Si, saat Konferensi pers bersama awak media di Aula kantor BPS, Senin (3/12/2018).
NTT November 2018, terjadi inflasi karena adanya kenaikan indeks harga pada enam (6) kelompok pengeluaran, dimana kelompok transpor mengalami kenaikan terbesar yaitu sebesar 3,52 persen dan bahan makanan sebesar 0,40 persen.
Sedangkan kelompok makanan jadi mengalami penurunan indeks harga, antara lain daging ayam ras 0,10 persen, ikan kembung 0,07 persen, ikan tongkol 0,02 persen dan kacang panjang 0,01 persen.
Selain itu pendidikan, rekreasi dan olahraga, transportasi dan komunikasi dan jasa keuangan 0,03 persen.
“Penyebab kenaikan transportasi angkutan udara, Pulsa telepon dan internet dengan andil yang cukup tinggi yaitu 0,61 persen. pada bulan November 2018, dari 82 Kota sampel IHK nasional, 70 kota mengalam inflasi dan 12 Kota mengalami deflasi. NTT 0,82 persen, Kota Kupang 0,87 persen sedangkan Kota Maumere 0,48 persen,” jelas Maritje.
Ia menambahkan, inflasi tahun kalender 2018 2,27 persen, inflasi tahun ke tahun november 2018 terhadap november 2017 3, 24 persen. (*/Rey)