NTT-NEWS.COM, Kefamenanu – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Timor Tengah Utara (TTU) yang merupakan baro meter pelayanan kesehatan masyarakat di daerah itu, tak ada bedanya dengan sebuah kandang yang tida tidak terawat pemiliknya.
Tak hanya soal kebersihan, kegaduhan rumah sakit itu juga layaknya sebuah pasar. Pasien yang harusnya memperoleh ketenangan yang jauh dari keributan banyak dikeluhkan pasien maupun keluarga pasien.
“Ini rumah sakit atau kandang sehingga kebersihannya tidak dijaga, su begitu ribut lagi. Tapi yang ribut malah orang-orang kerja di rumah sakit ini,’’ tutur Theresia Sako saat ditemui media ini di RSUD itu beberapa hari yang lalu.
Menurut Theresia, Rumah sakit itu harusnya dijaga kebersihannya sehingga pasien yang datang juga cepat sembuh. “Rumah Sakit ini kan tempat berobat. Bagaimana pasien mau sembuh kalau tempat tinggalnya saja sudah kotor seperti ini,” papar Theresia dengan nada kesal.
Sementara itu Lusia Kino Naisau juga menyesalkan soal ketersediaan air bersih untuk kebutuhan Wather Closed (WC)di rumah sakit itu. “Di WC tidak ada air, kita mau buang air susah, WC yang ada di ruang Bersalin juga rusak semua,” beber Kino saat dijumpai NTT-News.com.
Direktur RSUD TTU dr. Wayan yang dikonfirmasi media ini mengatakan bahwa kebersihan RSUD itu memang tanggung jawab pihak RSUD, namun Cleaning service setiap Sall hanya satu orang saja.
Sementara soal air bersih, Wayan membantah bahwa ketersediaan air bersih di rumah sakit tidak pernah macet karena ada PDAM. “Air bersih di RSUD tidak pernah macet karena ada PDAM,” tutupnya. (Peter)