NTT-News.com, Kodi Utara – Ramli, Oknum Pegawai (outsourcing) PT PLN Rayon Sumba Jaya (SBD) diduga menipu lebih dari puluhan calon pelanggan PLN di sejumlah desa yang ada di Kabupaten Sumba Barat Daya. Mereka yang menjadi korban Ramli adalah Kepala Desa Kendu Wela, Kecamatan Kodi Utara, Kabupaten Sumba Barat Daya.
Oknum ini mengutip Anggaran Dana Desa tahun 2017 sebesar Rp. 335.345.000.-. Kepala Desa Kendu Wela, Dominika Ndada Pely yang dikonfirmasi wartawan di kediamannya, Rabu (09/10/19), mengaku ditipu dan tak menyangkal adanya aksi penipuan itu.
Kades yang biasa disapa Monik ini mengatakan dirinya keberatan dengan alasan masyarakat bahwa pihaknya seolah-olah Kades berada di pihak yang salah. “Saya keberatan jika ada masyarakat yang memojokkan kami. Seolah-olah kami (Pemerintah Desa) di pihak yang salah karena tidak memberikan mereka listrik,” katanya.
Dia juga mengatakan, semua kesalahan seluruhnya layak ditumpukkan kepada PT. Kencana Sakti yang dipimpin Arif Taopan.
Menurut Monik, PT. Kencana Sakti yang harus bertanggungjawab atas penipuan tersebut. Pasalnya, secara resmi Pemerintah Desa sudah menyetor uang ke Ramli untuk terdaftar sebagai pelanggan PLN. Dari 30 unit meteran masih yang dianggarkan, masih tersiaa 12 unit yang belum diberikan Ramli sebagai penerima uang untuk dipasang meteran.
Monik menegaskan, dirinya sebagai kepala desa akan melaporkan Ramli ke pihak yang berwajib karena pihaknya sebagai pemerintah Desa yang merasa dirugikan, karena ini terkait dengan uang negara yang jumlahnya mencapai ratusan juta rupiah.
Hendrikus Hila Baru, pelanggan yang dihubungi terpisah mengaku kecewa karena instalasi listrik di rumahnya sudah dari tahun 2017 tapi belum di pasang meteran listrik.
Lanjut Hendrikus, sebagai masyarakat kampung dirinya sangat membutuhkan penerangan untuk anak cucunya yang masih di bangku sekolah, apalagi program Bupati SBD tentang desa bercahaya bisa jalan dengan baik dan sesuai dengan harapan masyarakat secara umum.
Tak hanya kepala Desa Kendu Welu, Warga Desa Wura Homba, Lukas Loghe Dendo juga merasa ditipu dengan janji-janji yang tak kunjung ditepati Ramli untuk segera memasang meteran listrik pasca menarik Kaca Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) pada tahun 2014 dengan janji akan menggantikan dengan meteran listrik.
Karena ditulis wartawan, Ramli sempat mengancam wartawan untuk menghabisi wartawan yang telah menulis berita tentang dirinya yang kerap memberi janji yang tak kunjung direalisasikan.
Penulis : Jep/tim