NTT-News.com, Kupang – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat selaku Pemagang Saham Pengendali (PSP) menawarkan agar dilakukan antisipasi untuk capai modal inti sesuai aturan OJK. Sembari berupaya keras melakukan penyetoran modal sesuai Perda dan surat kesanggupan, juga dibuka ruang pembicaraan dengan investor.
“Dalam situasi seperti ini, kita harus jalan dan antisipasi ibaratnya seperti dua mesin untuk pesawat. Kalau satu mesin saja dan tiba-tiba macet, ibarat pesawat, kita bisa jatuh. Karenanya saya minta dalam RUPS ini untuk dibuka kesempatan bagi Komisaris dan Direksi untuk membuka ruang pembicaraan dengan investor. Sehingga kalau kita meleset atau kurang capai target, ada investor yang bisa membantu kita. Saran saya, kita membuka ruang untuk menawarkan saham-saham kita kepada investor secara bertahap mulai 2022 sesuai anjuran direksi tadi,” sebut Gubernur Laiskodat ketika memimpin Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa Bank NTT secara virtual dengan para Bupati/Walikot se-NTT selaku Pemegang Saham Seri A dan para pemegang Saham Seri B di ruang Rapat Gubernur, Rabu (10/2/2021).
Laiskodat menjelaskan, tawaran antisipatif tersebut semata-mata untuk menyelamatkan Bank kebanggaan masyarakat NTT tersebut sesuai peraturan OJK. “Karena kalau target ini tidak tercapai, resikonya sangat besar. Bisa jadi, kita akan kehilangan Bank NTT karena akan dimerger dengan bank lain sesuai aturan OJK. Prinsipnya kita setuju kalau bank ini tidak perlu (insentif) dari luar, tapi kita juga tidak boleh mengambil risiko dengan waktu yang sangat mepet. Kita harus menyiapkan strategi dua mesin ini dari sekarang.
“Kita memberi kesempatan kepada manajemen bank NTT untuk buka diskusi dengan investor sesuai Peraturan Perundang-undangan yang berlaku sambil berupaya mendorong Pemda melakukan kewajibannya sesuai perda atau surat kesanggupan,” jelasnya.
Menanggapi gagasan Gubernur Laiskodat tersebut, para Bupati/Walikota selaku pemegang saham seri A dan para pemegang saham seri B mendukung penuh usulan Gubernur Viktor.
“Dengan adanya wabah Pandemi Covid-19 yang kita tidak tahu kapan akan berakhir, tentu akan sangat menyulitkan bagi Pemerintah Daerah. Karena kita juga harus fokuskan anggaran untuk penanganan Covid sehingga berakibat pada penyertaan modal dari Pemda ke Bank NTT. Karenanya saya sangat mendukung usulan Gubernur untuk melakukan langkah antisipasi dengan membuka pembicaraan dengan investor,” sebut Bupati Nagekeo, Johanes Don Bosco Do.
Rey Milla