NTT-News.com, Kefamenanu – Peringatan Hari Perempuan Internasional (HPI), Wakabid Pergerakan Sarinah Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPC GMNI) Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) , Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), gelar seminar terbuka di Kantor BAPEDA TTU, pada hari Sabtu, (07/03/2020).
Kegiatan seminar tersebut di lakukan bertepatan dengan Hari perempuan Internasional (HPI), yang tepatnya pada tanggal 7 maret pada setiap tahun
Kegiatan tersebut di buka resmi oleh Kepala dinas pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak (P3A) Kabupaten TTU Petrus Nahak.
Seminar tersebut di lakukan dengan tema “PEREMPUAN PILAR PERADABAN BANGSA ” Yang Di buka secara umum dan terbuka di Aula BAPPEDA TTU, dan menghadirkan ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) NTT , Veronika Ata, S.H,M.HUM sebagai pemateri dalam kesempatan tersebut.
Wakabid Sarinah Margaretha M. D Lopes, menuturkan kegiatan tersebut di lakukan untuk lebih menyadarkan kaum perempuan, dan menyadari status perempuan dalam aspek Kehidupan baik dari sisi ekonomi, pengetahuan, budaya dan kegiatan lain dalam aspek kehidupan.
“Kami membuat kegiatan ini agar perempuan lebih menyadari hak dan kewajibannya dalam semua aspek kehidupan,” Tutur Margaretha.
Sementara itu, Ketua LPA Veronika Ata, S.H,M.HUM (pemateri), sangat mengapresiasi kapada para mahasiswa-mahasiswi yang terhimpun dalam organisasi GmnI kefamenanu, yang telah membuat kegiatan ini sebagai salah satu diskusi yang membahas tentang salah satu persoalan bangsa yang bertepatan dengan HPI.
“Saya memberikan apresiasi untuk mahasiswa, GmnI dan mahasiswa di TTU yang sangat luar biasa punya ide kemudian punya semangat untuk bagaimana bisa membahas sebuah persoalan bangsa dimana pas peringatan Hari Perempuan Internasional,” Ucap Ata.
Selain itu, Ata juga menghimbau kepada mahasiswa sebagai salah satu elemen yang bisa melakukan sebuah perubahan, apabila mendapatkan sebuah kasus yang berkaitan dengan kekerasan terhadap perempuan dan anak segera di laporkan kepada pihak yang berwajib agar di proses secara hukum.
“Mahasiswa sebagai salah satu elemen yang bisa Melakukan perubahan, harus berani untuk mengungkapkan kasus dan harus melaporkan supaya kasus-kasus yang terjadi bisa terungkap dan bisa di selesaikan dengan baik terutama proses-proses penegakan hukum,” Imbuh Ata.
Sesuai pantaun Wartawan NTT-News.com yang turut hadir dalam kegiatan seminar tersebut yakni, mahasiswa, dosen, Organisasi-organisasi cipayung, dan OKP-OKP Lokal yang ada di kabupaten TTU dan kegiatan tersebut berjalan aman, lancar dan selesai dengan baik.
Penulis : Fridus