Perekonomian NTT Membaik, Pengagguran juga Meningkat

0
219
Suasana Jumpa Pers di BPS NTT (dav/n2)
Suasana Jumpa Pers di BPS NTT (dav/n2)
Suasana Jumpa Pers di BPS NTT (dav/n2)

NTT-News.com, Kupang – Pertumbuhan Perekonomian di Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang diukur berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan I-2016 mencapai Rp.19,69 triliun.

Menurut Kepala BPS Provinsi NTT, Marice Pattywalapia, Ekonomi NTT  triwulan I-2016 mengalami kenaikan menjadi 5,06 persen (year on year) dibandingkan dengan periode triwulan I-2015, hanya sebesar 4,64 persen. Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha listrik dan gas sebesar 12,29 persen, dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen pembentukan modal tetap bruto yang tumbuh 9,33 persen.

Ekonomi NTT triwulan I-2016, lanjutnya, mengalami kontraksi minus 4,88 persen (q-to-q) dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. “Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan tertinggi pada lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan yang tumbuh 2,60 persen, dari sisi pengeluaran disebabkan terkontraksinya pengeluran konsumsi pemerintah (-60,59%) serta impor barang dan jasa (-37,38%),” jelas Marice.

Sementara untuk struktur ekonomi NTT triwulan I-2016 didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yakni pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 29,64 persen, administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 12,54 persen dan perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 10,66 persen. “Sedangkan dari sisi pengeluaran didominasi oleh pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 74,71 persen,” ujar Marice.

Sedangkan tingkat pengangguran terbuka NTT Februari 2016 mencapai 3,59 persen, meningkat 0,47 poin dibandingkan Februari 2015 sebesar 3,12 persen. Penganggur di NTT pada Februari 2016 sebesar 88 ribu orang, bertambah 13 ribu orang dibanding Februari 2015 sebesar 75 ribu orang.

Data pekerja berdasarkan tingkat pendidikan 59,71 persen (1,4 juta orang) bekerja dengan pendidikan kurang dari atau sama dengan Sekolah Dasar, sedangkan untuk pekerja dengan pendidikan SMA kejuruan 6,01 persen (142 ribu orang), diploma I/II/III dan universitas 8,97 persen  atau sama dengan 211 ribu orang. (dav)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini