NTT-NEWS.COM, Kefamenanu – Pengelolaan Dana Anggur Merah di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) terdapat banyak kemandekan dalam pengelolaannya yakni pada pengembalian untuk disalurkan lagi kepada desa-desa lain.
“Beberapa desa dalam pengembalian Dana Desa Mandiri Anggur Merah sudah mencapai seratus persen dan ada pula yang memiliki kemandekan dalam pengembalian,” Ungkap Kasubid Pertanian, Nakertrans dan Investasi pada Bappeda TTU, Jefri Banu Saat dijumpai Wartawan di ruang kerjanya, Senin 14 Maret 2016.
Jefri menjelaskan, kendala dalam pengendalian dana desa anggur merah sebenarnya tergantung pada pemilihan usaha dan analisa usaha dari masyarakat. Jika analisanya lemah maka berdampak pula pada input dari usaha itu.
“Pengendalian itu setengah mati karena pemilihan usaha dan analisa usaha yang lemah oleh masyarakat,” lanjutnya.
Berkaitan dengan pengembangan usaha di bidang paronisasi, Kabid Ekonomi pada Bappeda TTU mengungkapkan adanya kekurangan pakan yang disiapkan oleh masyarakat.
“Berkaitan dengan pengembangan usaha di bidang paronisasi kendalanya itu ada pada ketersediaan pakan yang disiapkan oleh masyarakat,” kata Trimeldus Tonbesi.
Berkaitan dengan pengembalian yang macet, Tonbesi menuturkan bahwa kualitas Pendamping dan Kepala Desa yang minim dan kurang melakukan koordinasi.
“Berkaitan dengan pengembalian, itu semua tergantung kualitas pendamping dan kepala desa minin komunikasi yang sejalan dengan pendamping,” tutup Tonbesi. (peter)
Laporkan
Redaksi
Youtube
