NTT-News.com, SBD – Pemerintah Daerah (PEMDA) Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) lewat dinas Lingkungan Hidup mengaku mengalami kekurangan anggaran dalam mengatasi sampah. Diketahui, sampah yang bertumpukan dibahu jalan belum bisa di atasi oleh pemerintah lingkup kabupaten SBD.
Sampah-sampah yang berceceran, serta sudah membusuk masih menghiasi bahu jalan hingga saat ini.
Kepala dinas Lingkungan Hidup Kabupaten SBD, Yohanes Bora menyebut permasalahan sampah menjadi masalah utama yang diatasi pihaknya. Namun demikian, dirinya mengaku bahwa saat ini dinas lingkungan hidup mengalami kekurangan anggaran untuk mengatasi sampah secara maksimal. Sebab, intansi lingkungan hidup membutuhkan biaya yang cukup guna mencegah hal tersebut.
Selain itu, dinas lingkungan hidup juga belum bisa menyedikan bak penampungan sampah sementara atau tempat penampungan sampah sementara (TPS) disetiap tempat yang dianggap rawan sampah. Sementara tempat penampungan akhir sampah sudah tersedia di Desa Ramadana, Kecamatan Loura.
“Saat ini, permasalahan sampah itu menjadi prioritas pihak kami dalam mengatasinya. Namun, kami mengalami kekurangan anggaran untuk menyediakan berbagai kebutuhan,”ucap Yohanes ketika dihubungi via telefon, Selasa (25/01/2022).
Yohanes menjelaskan bahwa pihaknya terus memanfaatkan alat yang ada dalam menangani sampah tersebut. Saat ini, dinas lingkungan hidup memiliki satu unit truk dam, tiga unit kendaraan tiga roda. Namun demikian, kendaraan pengangkut sampah tidak bisa beroperasi setiap hari. Sebab, biaya untuk pengadaan bahan bakar (solar) sangat minim. Sehingga kendaraan pengangkut sampah hanya bisa beroperasi beberapa jam.
“Memang ada beberapa kendaraan yang tersedia untuk mengangkut sampah, tetapi tidak bisa beroperasi secara maksimal karena untuk membeli solar biaya tidak cukup, jadi rutinitas pihak kami tidak bisa dilakukan sampai sore hari,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dirinya menuturkan bahwa pihaknya terus melakukan giat pengangkutan sampah yang tertumpuk di tempat-tempat umum, bahu jalan utama, serta di setiap lokasi yang terdeteksi adanya tumpukan sampah. Dirinya juga menghimbau seluruh warga masyarakat SBD agar bisa membantu pemerintah dalam menangani sampah tersebut. Sebab, sampah organik yang dibuang secara liar akan berdampak pada pencemaran lingkungan.
Dia juga menyebut bahwa pemerintah tidak bisa bekerja sendiri tanpa kesadaran masyarakat, terkhusus bagi oknum yang melakukan pembuangan sampah di tempat fasilitas umum. Sehingga ia sangat berharap adanya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
“Saya berharap supaya adanya kesadaran bersama dalam menjaga kebersihan lingkungan, sehingga dengan berbagai keterbatasan pemerintah, lingkungan yang sehat, bersih, bisa terjadi di wilayah tercinta kita ini,” tutupnya. (RIAN)