NTT-News.com, Waikabubak – Pasangan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumba Barat, Daniel Bili – Thimotius Raga ( Animo) mendaftar di KPU Kabupaten Sumba Barat, Sabtu (05/09). Keduanya hadir di KPU bersama para ketua Partai Koalisi
Pasangan ini menggunakan pakaian khas adat Sumba. Sebelum masuk ke kantor KPUD, keduanya mengikuti protokol kesehatan Covid-19, dengan mencuci tangan dan pengecekan suhu oleh petugas.
Bakal Calon Bupati Sumba Barat, Daniel Bili mengatakan bahwa kedepannya pihaknya akan merubah tentang perspektif Sumba sebagai penyumbang orang bodoh dan orang miskin terbesar di NTT, artinya dari sisi pengelolaan keuangan daerah dirinya mengaku telah mengetahui persis selama 20 tahun menjadi pengawal keuangan daerah melalui lembaga DPRD.
“20 tahun saya menjadi pimpinan dewan di Sumba Barat dan saya tahu persis pengelolaan keuangan daerah dan Kami membuat terobosan-terobosan baru untuk keluar dari garis kemiskinan dan kebodohan untuk meningkatkan sumber daya manusia,” tandasnya.
“Fokus kami jika terpilih adalah pembangunan sumber daya manusia yang cerdas dan mandiri, dengan sendirinya akan keluar dari garis kemiskinan dan kebodohan, dan kami akan menjadikan pariwisata sebagai Leading sector karena Sumba Barat ini kabupaten yang kecil dan tidak ada sumber daya lain, yang bisa dijual ini hanya pariwisata yang ada di Sumba Barat,” jelasnya.
Dia juga menyampaikan bahwa jika dirinya terpilih maka semua sektor akan digerakan baik itu Pertanian, Pendidikan, dan Keamanan. Kemanan menjadi hal paling penting terutama bagaimana membangun komunitas-komunitas yang ada di Sumba Barat ini, seperti budaya yang agak unik untuk dikembangkan sehingga disukai oleh wisatawan, dengan catatan bahwa seluruh aset-aset wisata yang ada untuk diterus dipromosikan dan di kembangkan.
Dikatakan juga bahwa mayoritas masyarakat Sumba Barat adalah petani dan hampir 80% petani dengan cara meningkatkan daya saing dibidang pertanian dengan cara membuat komoditi-komoditi yang selama ini yang didatangkan dari luar untuk diadakan sendiri di Sumba Barat dan supaya komoditi-komoditi. Dengan sendirinyanya perputaran uang itu hanya ada di Kabupaten Sumba Barat dan menambah pendapatan perkapita masyarakat juga.
“Kalau kita mau bangun kota yang bagus, untuk menata kota yang bagus paling tidak kita harus memiliki Perda RDTK yang mengatur tentang rencana mengatur ruang Kota dan Sepanjang Kita tidak memiliki Perda RDTK maka akan terus sembrawut kota ini selamanya,” beber Daniel.
“Tagline kami dari paket Animo adalah Pemimpin Baru Harapan Baru Sumba Barat, artinya kami berdua ini ini masih memiliki jabatan masing-masing dan kami mempunyai konsep untuk menata Sumba Barat dengan segudang pengalaman yang kami miliki selama ini, data tidak terlalu sulit bagi kami berdua karena Kabupaten ini kecil.”
“Kalau kami terpilih jadi bupati dan wakil bupati maka kami akan membuat lompatan-lompatan untuk mendobrak pembangunan Kabupaten Sumba Barat dan kami berjanji selama tiga tahun kami memimpin, lompatan-lompatan itu melalui pembangunan akan terlihat dengan visi misi yang kami buat kedepannya, dan kami punya target jikalau terpilih nanti,” tandasnya.
Sementara Timotius Raga mengatakan bahwa sesungguhnya pihaknya maju dalam pilkada Sumba Barat ini untuk menjadi pemimpin yang melihat masyarakat untuk sejahtera, dan pihaknya mau sebagai pemimpin harus kerja bukan pemimpin yang banyak omong. “Dan kami kerja bersama rakyat untuk kesejahteraan rakyat di semua bidang.” tutur Thimotius.
Dijelaskan bahwa di Sumba Barat saat ini hanya satu musim, artinya sumber air tanah yang ada di Sumba Barat ini akan dikelola untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan hal itulah yang akan menjadi perhatian mereka kedepannya.
“Perhatian kami kedepannya dan pemerintah tidak hanya konsep belaka saja, tetapi hadir di tengah-tengah masyarakat. Jikalau kami Jadi terpilih maka kami akan berkantor di masyarakat, di desa-desa, di dusun-dusun untuk kami melihat langsung keadaan yang terjadi di masyarakat dan pemimpin harus memberi contoh dan teladan kepada masyarakatnya-masyarakatnya,” tandasnya.
Penulis : Jusuf Ede Paty