NTT-NEWS.COM, Kefamenanu – Mahasiswa Universitas Timor (UNIMOR) menilai Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) dan DPRD daerah setempat sangat lamban dalam menangani masalah Tarif Angkutan di wilahayah itu, pasalnya, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang sudah sebulan penurunan harga, namun tarif angkutan tetap menanjak.
“Pemerintah saat ini lebih mengutamakan Kepentingan Golongan dari pada Kepentingan umum, Kok dalam menangani tarif angkutan umum saja sangat lamban. Padahal harga BBM sudah di umumkan turun sebulan yang lalu,” ungkap Oktovianus Seran yang merupakan salah satu mahasiswa Unimor yang biasanya menggunakan jasa angkutan umum kepada wartawan, Rabu (24/02).
Oktovianus berharap agar Pemerintah harus selalu siaga dalam memperhatikan kepentingan umum. “Harapan saya, Pemerintah dan DPRD itu harus selalu siaga dalam memperhatikan kepentingan umum agar cita-cita bangsa ini bisa dapat tercapai. Bagaimana masyarakat mau sejahtera kalau selalu ditindas begini terus,” ujarnya dengan harapan Pemerintah Segera menetapkan Tarif Angkutan.
Hal yang sama pula di sampaikan oleh Patris Boimau, Dia menilai Pemerintah dan DPRD setempat memberikan beban yang berat kepada masyarakat. Beban itu, lanjutnya, tidak harus dipikul oleh masyarakat jika segera menetapkan kebijakan yang memihak kepada masyarakat.
“Pemerintah dan DPRD kapan baru bisa melepaskan beban yang berat ini dari masyarakat?. Sebenarnya sangat mudah, DPRD tinggal menekan Kepala Dinas Perhubungan dan pemerintah untuk segera mengeluarkan Perda tentang tarif angkutan,” tutur Patris. (Peter)
