NTT-News.com, Kupang – Gubernur Nusa Tenggara Timur, Frans Lebu Raya tampil dengan busana lelaki Sumba di acara Penutupan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) di Sumba Baat Daya. Lebu Raya tampil dengan parang sebagai kelengkapan dari Busana lelaki Sumba.
Saat itu, semua mata tertuju padanya, karena hal itu merupakan momen langkah bagi masyarakat Sumba Barat Daya (SBD) yang memadati lapangan Galatama. Orang nomor satu di NTT ini mengenakan kain Sumba dan kelengkapan lainnya, melangkah dengan pasti bagai lelaki Sumba tulen.
Pada kesempatan itu, ada suara kagum dari rakyat SBD, karena beliau bisa beradaptasi dengan masyarakat SBD dengan mengenakan kain kebesaran masyarakat adat.
“Pak gubernur, macam orang Sumba betul kalau pakai kain dengan ikat kepala,” kata Seseorang yang menyaksikan moment langkah itu.
Seorang yang lainnya menyanggah bahasa temnnya itu dengan mengatakan bahwa namanya saja mirip nama orang Kodi (Salah satu Suku besar di Sumba Barat Daya). “Namanya saja Raya, seperti orang Kodi. Di Kodi ada banyak yang nama Raya,” sahutnya sambil tertawa kecil bersama teman wanitanya.
“Dia berwibawa sekali, terlalu kawatu (terlalu luar biasa),” ujar gadis rambut sebahu itu dengan bahasa gaul ala Sumba.
Gubernur Frans Lebu Raya memang terlihat sangat santai saat mengenakan hasil sulaman wanita-wanita Sumba itu. Tanpa merasa risih malah Gubenur mengenakan saat duduk bersama dengan para pimpinan keempat Kabupaten di Pulau Sumba dan para undangan lainnya.
Gubernur NTT, Frans Lebu Raya mengenakan pakaian keseharian masyarakat adat Sumba ini dalam acara Penutupan Harkopnas ke-69 di Sumba Barat Daya, Kamis 11 Agustus 2016. (yun/rey)