
NTT-News.com, Tambolaka – Sekretaris Camat (Sekcam) Kecamatan Wewewa Barat, Gideon Napu, SE memberikan pernyataan mengejutkan bahwa pertengkaran atau adu mulut yang terjadi antara dirinya dengan Ketua PPK Kecamatan Wewewa Barat, Elisabeth Ina Keke berawal dari nama-nama wajib pilih yang tidak diakomodir oleh Ketua PPK.
Menurutnya nama-nama wajib pilih yang dimaksudkanadalah mahasiswa yang sedang kuliah di luar Sumba harus diakomodir agar menggunakan hak pilihnya nanti. Pengakuan itu disampaikan Gideon Napu saat diperiksa oleh pihak Sentra Gakumdu Panwaslu Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) di kantor Panwaslu SBD, Jln. Rangga Roko, Kecamatan Kota Tambolaka.
“Nama-nama mahasiswa yang lagi kuliah di luar Sumba harus dimasukkan sebagai peserta wajib pilih, itu rekomendasi saya yang tidak dilakukan oleh ketua PPK Kecamatan Wewewa Barat,” Ungkap Gideon Napu, Kamis (22/03/2018).
Menurut dia alasan itulah yang menyebabkan Ia harus bertengkar dengan ketua PPK Kecamatan Wewewa Barat yang kemudian video pertengkaran itu menjadi viral di kabupaten SBD dan sekitarnya.
Selain itu Ia malah balik menuduh Ketua PPK telah menirukan tanda tangannya untuk pencairan uang kegiatan pelaksanaan pleno wajib pilih di kantor kecamatan. “Saya ancam dia akan lapor polisi karena telah meniru tanda tangan saya untuk pencairan dana,” Jelas Gideon Napu.
Sedangkan Elisabet Ina Keke yang ditemui media ini dikediamannya Senin, (19/03/2018) lalu Pukul. 22.00 Wita di Desa Waimangura menjelaskan bahwa kegiatan PPK di kecamatan Wewewa Barat tidak pernah diikuti oleh Gideon Napu.
Menurut Ketua PPK itu, Gideon Napu telah mengabaikan tugasnya sebagai Sekretaris PPK Kecamatan Wewewa Barat. Beberapa kali Ia menghubungi untuk hadir dalam rapat termasuk untuk koordinasi kegiatan, dirinya mengaku sangat sulit untuk berjumpa dengan Gideon Napu.
“Saya hubungi dia lewat telfon, nomornya selalu diluar jangkauan, beberapa kali saya ingin temui di kantor juga dia tidak masuk kantor, bahkan mau tanda tangan Lpj saja harus ke rumah dia, bahkan harus menunggu berjam-jam,” Jelas Elisabet Ina Keke. (*/rm)