NTT-News.com, Kodi – Meski belum mencapai usia satu tahun memimpin sebagai Pelaksana tugas (Plt) Kepala Desa Kawango Hari, telah melakukan beberapa gebrakan yang cukup mengesankan dengan sisa anggaran yang sebagiannya telah digunakan oleh Plt Kepala Desa sebelumnya untuk keperluan membangun desa juga.
Plt Kepala Desa Kawango Hari, Kristofel Jama Nuna yang ditemui dalam bincang-bincang bersama media ini menuturkan bahwa dirinya di lantik pada tanggal 10 Oktober 2019 lalu. Ketika bertugas di desa itu, tidak ada yang asing baginya, karena desa tersebut merupakan desa tempat dia dilahirkan dan dibesarkan pula.
Meski tak asing baginya, tetapi keinginan masyarakat untuk dilayani menjadi sedikit berbeda dengan suasana kerja ketika ia berada di kantor tempat dia ditugaskan oleh pemimpin daerah Kabupaten Sumba Barat Daya.
“Ada banyak keinginan masyarakat untuk desa ini dibuat maju, dari sekian keinginan dan niat warga membangun desa, satu hal yang membuat saya tertarika adalah keinginan masyarakat agar perputaran uang di desa ini terus berjalan. Lalu saya berpikir dan berdiskusi untuk membangun pasar desa. Pasar desa itu sudah ada dan ini sesuai dengan keinginan masyarakat,” kisahnya, Kamis 16 Juli 2020.
Dia menuturkan, bahwa dirinya harus memberikan yang terbaik dari buah pikirnya dengan dukungan masyarakat mayoritas, karena desa Kawango Hari Kecamatan Kodi Kabupaten Sumba Barat Daya itu adalah desa dimana dia juga berdomisili.
Baginya, kemajuan Desa Kawango Hari adalah impiannya dan impian semua masyarakat, sehingga dana desa yang dikucurkan pemerintah benar-benar Ia gunakan untuk kepentingan membenahi dan membangun ekonomi rakyat di desa.
Dikatakanya, pembangunan ekonomi rakyat tidak harus memberi dalam bentuk fresh money, tetapi merangsang masyarakat untuk berbisnis melalui pasar desa. Dengan harapan pasar desa ini juga membuka gerbang bisnis bagi masyarakat desa dan masyarakat dari daerah lain.
Selain membangun pasar desa, dia juga telah membenahi dan membangun aset desa yakni aula kantor desa. Aula ini dimaksudkan untuk mempermudah masyarakat dan pemerintah melakukan pertemuan atau rapat-rapat di ruang yang representatif ala masyarakat desa.
Untuk pemetaan batas-batas tanah desa, sekaligus memperindah kantor desa, Kris juga telah membangun menyelesaikan pembangunan pagar kantor yang belum selesai dari masa Plt Kepala Desa sebelumnya. Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan sanitasi di desa, dia telah membangun Sumur Bor menggunakan sisa dana desa yang ada.
Sementara dianggaran dana desa tahun 2020 ini, dia menuturkan bahwa pada tahap pertama ini belum ada kegiatan yang bisa dikerjakan karena suasana global Covid-19 yang melanda seluruh dunia. Namun dana desa tahap pertama telah digunakan untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi masyarakat desa terdampak Covid-19 terlebih masyarakat yang tidak tersentuh bantuan pemerintah seperti PKH dan Bansos.
“Ini yang saya lakukan selama saya diberikan tugas baru oleh bapak bupati. Saya berusaha semaksimal mungkin sesuai tanggungjawab yang diembankan kepada saya. Jikalau nanti saya masih dipercaya untuk menjabat, maka saya terusaha memberikan yang terbaik untuk memenuhi keinginan warga desa sesuai plafon dana yang ada demi suksesnya program tujuh jembatan emas pemerintah,” tandas lelaki yang akrab disapa Kris.
Penulis : Martinus