NTT-NEWS.COM, Kefamenanu – Masyarakat Desa Sapaen, Kecamatan Biboki Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), mempertanyakan Tugas Pokok dan Fungsi dari kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Satap Samanku, Hendrikus Amfotis, S.Pd. Pasalnya Kepala Sekolah jarang masuk sekolah dan selalu datang diatas pukul 10.00 Wita.
“Pak Hengki (Sapaan Kasek, red) biasa jarang masuk sekolah, kalaupun masuk sekolah itu jam 10.00 keatas. Itupun hanya untuk memberikan pengarahan saat siswa selesai KBM dan langsung kembali ke rumahnya,” kata FA warga yang rumahnya tidak jauh dari sekolah itu, Senin (6/4) saat ditemui NTT-NEWS.COM.
Tak hanya itu, FA juga menyebut adanya kejanggalan dalam pengelolaan Dana BOS, karena yang dipercayakan untuk mengurus dana BOS tersebut adalah Tata Usaha Sekolah. “Bendahara Dana BOS adalah tata usaha sekolah, padahal ada guru PNS yang sudah berpengalaman dalam pengelolaan dana,” katanya.
Menurut FA, kenjanggalan itu perlu ditelusuri sehingga dirinya meminta kepada pihak yang berwenang untuk mengaudit pengelolaan dana BOS di SMP Negeri Satap Samanku.
Jhon, salah satu orang tua siswa mengatakan bahwa Kepala sekolah SMP itu juga seringkali mengkonsumsi minuman keras disaat jam sekolah. “Kepala sekolah selama ini menghabiskan waktu untuk mengurus Proyek Bantuan AUSAID untuk penambahan gedung, tetapi sebelumnya sudah mulai jarang masuk sekolah,” tuturnya.
Warga lain juga meminta kepada pemerintah daerah TTU untuk segera mencabut Hendrikus Amfotis S.Pd, selaku kepala sekolah karena dinilai sangat memberikan teladan yang tidak baik kepada generasi muda. (Peter)