NTT-NEWS.COM, Atambua – Leluhur dan Alam telah merestui Falentinus Pareira (Fansmu-NKRI) dan Cyprianus Temu menjadi pemimpin Kabupaten Belu selama lima tahun ke depan, sehingga rakyat harus mendukungnya. Demikian pernyataan itu disampaikan Kepala Suku Uma Metan Ferik Katuas Rai Lidak, di Desa Tuku Neno, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, Manek Christian.
Dikatakannya, karena leluhur dan alam telah merestui calon Bupati dan wakil Bupati nomor urut satu, maka tidak ada kata tidak bagi warganya untuk tidak mendukung dan memilih paket nomor satu tersebut.
“Kami menggelar ritual di rumah adat, ada pertanda bahwa leluhur kami merestui Pak dokter Falen dan pak Sipry, dari Paket FansMu-NKRI, untuk pimpim Atambua, jadi dari suku uma metan wajib mendukung dan memilih beliau berdua,” kata Manek, Sabtu (31/10) kepada Media ini.
Masih terkait adanya petunjuk, Manek meminta agar ke depannya semua pemangku adat yang punya hubungan erat agar tetap bersatu.
“Jangan kemana-mana lagi, sudah ada tanda baik, saya minta mari kita bulatkan tekad untuk bersama leluhur, kita pilih paket Nomor 1, yaitu Fansmu-NKRI pada 9 Desember ini nanti,” ujar Manek yang didampingi puluhan Ama Dato.
Agus Niko Manek, juga menyampaikan hal yang sama, yakni saat ini alam sangat bersahabat karena jauh sebelumnya, dokter Falens Pareira dan Cypri Temu telah berbuat untuk kebaikan alam dan masyarakatnya.
“Kebaikan itu adalah pembangunan listrik, air, dan jalan. Ini berkat perjuangan pak dokter Falens, saat menduduki berbagai jabatan strategis di birokrasi, pak dokter saat jadi kepala Bappeda banyak merencanakan pembangunan dan pak Cypri menyepakati saat ada di dewan,” kata lelaki paruh baya itu.
Hal yang sama juga disampaikan Kepala suku Lidak Rai Ain, B.G. Seran, bahwa banyak pertanda yang menunjukan bahwa yang pantas memimpin Kabupaten Belu untuk lima tahun ke depan adalah drg. Falens Pareira dan Cyprianus Temu.
“Semua Kepala suku harus bersatu sudah, karena apa yang kami lihat dari pertanda itu, pasti sama juga yang dilihat kepala suku lain, artinya semua beda suku di Kabupaten Belu, tapi semua suku leluhurnya masih berhubungan darah,” kata B. G Seran.
Terkait hal itu, Calon Bupati Belu, drg. Falentinus Pareira yang dikonfirmasi terpisah mengaku mengamini apa yang katakan oleh masyarakat dan para kepala suku. “Apa yang dikatakan masyarakat, itu pula yang dirasakan, jadi biarlah masyarakat yang berkomentar banyak tentang kami,” jawabnya simpel. (lorens)