Lintas FlobamoraNews

Jurnalis dan Fotografer Rayakan HUT RI dengan Warga Palau Kera

×

Jurnalis dan Fotografer Rayakan HUT RI dengan Warga Palau Kera

Sebarkan artikel ini
Komunitas Jurnalis dan Fotografer dan Masyarakat Pulau Kera saat Menaikan Bendera
Komunitas Jurnalis dan Fotografer dan Masyarakat Pulau Kera saat Menaikan Bendera

NTT-NEWS.COM, Kupang – Komunitas Jurnalis dan fotografer di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar Upacara Bendera guna mengenang kembali detik-detik proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia 70 tahun silam bersama warga Pulau Kera, Kecamatan Semau, Kabupaten Kupang. Kendatipun dirayakan secara sederhana, namun berjalan khidmat dan meriah.

Dengan perlengkapan seadanya, upacara bendera dilangsungkan di pantai diikuti Komunitas Jurnalis Pantang Pulang Sebelum Tayang (Papa Setan) dan Fotografer Art Colaboration serta warga setempat. Meski terlihat kaku namun dengan penuh semangat peserta upacara menyanyikan lagu Indonesia Raya dan anak-anak yang bertugas menaikan sang merah putih terus menarik tali bendera hingga ke ujung tiang yang di tancap di pantai.

Memang jauh dari hingar bingar keramaian kota serta jarang menggelar upacara bendera, lantaran di daerah itu belum memiliki gedung sekolah. Namun itu semua tidak membuat anak-anak dan warga di pulau Kera patah semangat untuk memperingati detik-detik proklamasi tahun ini.

Ketua Komunitas Papa Setan, Charles Kolo disela-sela acara, kemarin, Senin 17 Agustus 2015 mengatakan, upacara bendera bersama warga Pulau Kera merupakan bentuk kecintaan pemuda jurnalis dan fotografer terhadap keutuhan NKRI.

“Kami mengajak warga yang menempati pulau ini untuk bersama-sama mengibarkan bendera merah putih dalam perayaan HUT RI yang ke-70,” kata Kontributor Metro TV wilayah Kupang, NTT.

Sementara itu, Roy Pareira, Ketua komunitas fotografer Art Colaboration juga, menyampaikan bahwa NTT masih dikenal sebagai daerah tertinggal baik dari segi ekonomi, infrastruktur, dan pendidikan sehingga sebagai anak bangsa yang cinta tanah air pihaknya datang merayakan kemerdekaan RI di wilayah yang masih sangat minim pembangunannya.

“Kami dari Komunitas Art Colaboration dan Papa Setan, datang ke pulau kera dalam rangka memperingati detik-detik proklamasi kemerdekan RI yang ke 70 tahun. kami pilih pulau Kera, mau menunjukan kepada orang luar bahwa, masyarakat disini bisa merayakan kemerdekaan walaupun dengan sangat sederhana,” jelasnya.

Untuk diketahui, Pulau Kera tersebut telah dihuni masyarakat sejak 30 tahun yang lalu namun hingga kini keberadaan warga belum di akui oleh pemerintah setempat bahkan tanah yang mereka tempati untuk membangun rumah pun hanya di pinjam pakaikan oleh pemerintah.

Pulau Kera sendiri merupakan salah satu gugusan pulau yang berada di tengah perairan laut Timor yang hingga kini seluruh tanahnya masih di kuasai oleh pemerintah Kabupaten Kupang. Sekalipun di daerah ini terdapat 50-an kepala keluarga namun pulau ini tak pernah mendapat perhatian dari pemerintah. (Lm)

SumberNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *