NTT-News.com, Tambolaka – Orang muda Loura sekaligus Ketua DPC Partai Hanura Sumba Barat Daya (SBD), Yohanes Ngongo menyebut bahwa wartawan di SBD memiliki peranan yang sangat penting dalam membangun daerah ini. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya berita-berita informatif yang mencerahkan pemerintah dan masyarakat untuk bersama membangun daerah.
Hal ini disampaikan Yohanes Ngongo dalam diskusi bersama para wartawan yang bertugas di SBD, Minggu (8/3) siang di desa Ramadana-Kecamatan Loura.
Yohanes mengatakan persoalan selama ini adalah masyarakat cenderung terpola dengan gaya media yang ada sehingga proses penerimaan media di wilayah tersebut belum 100 persen.
Banyak diantaranya masih melihat media dari sisi politik padahal menurutnya media dalam kacamatanya sudah memposisikan diri secara benar dengan tidak terlibat langsung dalam politik praktis malah ada diantaranya tetap fokus pada berita-berita masyarakat maupun pariwisata.
“Bagi saya itu sudah cukup untuk melihat bahwa media hari ini sudah punya peranan penting buat daerah ini. Banyak orang yang hadir di sini menikmati alam SBD itu juga karena media. Sehingga anggapan bahwa media itu tidak penting bagi saya itu adalah keliru dan harus diluruskan. Kalaupun ada media yang berafiliasi dengan politik itu hal yang biasa. Karena bagaimana pun juga isu politik itu kan masih sangat seksi untuk media,” katanya.
Walaupun begitu Yohanes yang juga ketua DPC Hanura ini mengingatkan penting bagi media untuk tetap menjaga independensi sebagaimana yang diyakini bahkan dirinya tidak sungkan mendorong semua media di SBD untuk berani mengkritisi kebijakan pemerintah yang dinilainya tidak berpihak kepada kepentingan masyaraka. Hal ini, ungkapnya penting agar pemerintah bisa bekerja maksimal dalam menyukseskan program yang sudah dicanangkan.
Dukungan yang sama pun disampaikan oleh orang muda lainnya, Fransiskus Woda Lado. Sebagai pembaca yang memperhatikan pergerakan media, dirinya sangat memahami betul kondisi teman-teman pers yang ada di wilayah SBD yang dinilainya harus berhadapan dengan pesatnya penggunaan media sosial yang semakin masif. Imbasnya masyarakat dewasa ini lebih mempercayai media sosial ketimbang mass media.
“Untuk itu, teman-teman media harus hadir disana membantu masyarakat untuk tidak kemudian gagal paham karena terkadang informasi di media sosial itu hanya sekedar isu semata. Sehingga penting untuk media menggandeng adanya teman wartawan yang berasal dari masyarakat yang peduli tentang media dan tahu cara kerja media. Di titik ini saya juga berpikir untuk pemerintah dalam hal ini Humas pun harus bisa proaktif dalam hal ini untuk membantu mengcounter segala informasi yang sifatnya menyerang pemerintah agar tidak menjadi bias di kemudian hari,” katanya.
Soal penguatan media di SBD, dirinya kemudian meminta teman-teman pers di SBD untuk punya komunitas sendiri. Komunitas itu ungkapnya bukan semata menshare informasi namun juga menjadi ajang saling mengingatkan dan menguatkan media untuk tetap bekerja maksimal bagi masyarakat.
Menjawab semua permintaan tersebut, ketua Pewarta SBD, Oktavianus Talu mengaku senang dengan masukan-masukan yang disampaikan. Baginya ruang diskusi semacam ini merupakan bukti bahwa masih ada orang yang begitu peduli dengan media dan menginginkan media itu ada di wilayah tersebut.
“Kami akui selama ini kami belum kompak sepenuhnya. Kami lebih banyak bergerak sendiri-sendiri. Dan kami pastikan setelah ini kami akan lakukan konsolidasi antar insan pers untuk kemudian mengaktifkan kembali komunitas yang sudah dibentuk. Saya berterima kasih karena ada ruang semacam ini yang memang jarang kami dapatkan. Kami berterima kasih untuk ruang diskusi mendukung pers dan mengingatkan pers dengan kerjanya,” ucapnya.
Penulis : VN/Rey