NTT-News.com, Semau – Kerukuan Keluarga Besar Maumere (KKBM) Kupang menggelar Bakti Sosial (Baksos) dalam rangka merayakan HUT ke-8 KKBM yang jatuh pada tanggal 28 September 2020 di Pantai Liman, Desa Ui Tiu Tuan, Kecamatan Semau Selatan, Kabupaten Kupang, Minggu, (27/9).
Kegiatan bakti sosial itu dikemas dalam aksi pungut sampah, membagikan sumbangan buku untuk umum dan buku-buku panduan pariwisata untuk pengelola wisata pantai Liman serta pagelaran atraksi hiburan bela diri Tarung Derajat untuk warga setempat.
Adapun kegiatan Baksos tersebut melibatkan sekitar 75 orang warga KKBM Kupang dalam kolaborasi dengan pegiat Gerakan Peduli Sampah (GPS) NTT dan Komunitas Tarung Derajat Kota Kupang
Tim berangkat dari Kota Kupang menggunakan dua unit Bus Damri dan dua unit mobil pribadi selanjutnya menyeberang menggunakan angkutan Fery dari Bolok menuju Semua, Minggu (27/9) pagi dan pulang pada Minggu petang sekitar jam 17.00
Tiba di Pantai Liman sekitar pukul 11.15, rombongan Baksos HUT KKBM itu diterima tokoh dan pengelola Pantai Liman, Martinus Toesbele didamping beberapa orangtua dan warga sekitar.
Setelah bersitirahat sejenak, acara langsung dimulai dengan seremonial penyambutan secara sederhana yang dipandu oleh Pengurus GPS NTT, Stefanus Surat,ST,MT kemudian sekilas informasi kegiatan HUT KKBM oleh Ketua Panitia Dr. Fransiskus Sales, MPd dan Sepatah Dua Kata dari Sekjen KKBM Kupang, Fidelis N.Nogor
Tokoh dan sesepuh Semau, Martinus Tiusbele diberi kesempatan untuk memberi sambutan dan didaulat membuka Acara Baksos KKBM- GPS-Tarung Drajat Kota Kupang tersebut secara resmi.
Dalam sambutannya Martinus menyampaikan terima kasih kepada Ketua KKBM Theo da Cunha dan pengurus yang berkenan memberikan kesempatan bagi anggotanya untuk melakukan aksi Baksos membersihkan pantai Liman, menyumbangkan buku panduan wisata, serta buku-buku layak baca bagi warga Semau khususnya pengelola wisata pantai Liman yang kini adalah salah satu destinasi wisata unggulan baru di Pulau Semau, Kabupaten Kupang
“Saya bangga, saudara- saudara saya orang Maumere di Kupang bisa datang lihat kami disini dan melakukan aksi bersih sampah. Saya liat ini sebagai bentuk dukungan bagi kami dan masyarakat Semau untuk mendorong pariwisata sebagai sektor strategis baru untuk meningkatkan ekonomi lokal,” ujar Martinus yang punya usaha jasa pariwisata di kawasan pantai Liman itu
Bantuan dan dukungan ini baginya adalah motivasi bagi dirinya dan warga pantai Liman untuk lebih maju dan menggairahkan edkonomi lokal berbasis pariwisata
Kepada warga KKBM yang hadir, pria yang pernah menjabat Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLHD) Provinsi NTT itu juga sempat bernostalgia tentang semangat persaudaraan yang sama antara orang Etnis Timor Helong dan Orang Maumere karena alasan kesamaan budaya dan kawin mawin.
Dia berharap kebersaman dan persatuan yang tercipta sebagai sesama anak bangsa terus tetap terpelihara sehingga generasi-generasi muda kedepan bisa saling meningkatan sinergi dalam berbagai bidang kehidupan
Martinus juga pada kesempatan itu mengajak warga setempat untuk sama-sama membersihkan sampah di Pantai Liman. Adapun jenis sampah yang berserakan didomininasi sampah plastik dan bungkusan makanan dari para wisatawan pengunjung Pantai Liman yang belum tertib akan kebersihan.
HUT Dalam Badai Covid dan Sumbangan Buku Panduan Wisata
Ketua Panitia HUT KKBM 2020, Dr. Frans Sales,M.Pd pada kesempatan itu mengatakan meski dilandai badai covid-19, HUT KKBM kali ini dirayakan special karena lebih memberi ruang untuk warganya berinteraksi dengan lingkungan sekitar, berolahraga dan juga berwisata.
Frans mengatakan ada beberapa rancangan kegiatan yang sejatinya dilakukan KKBM dalam HUT tahun 2020 yakni Baksos Bersih Pantai Liman, Baksos Sumbangan dari para pihak serta dukungan Buku- Buku Pariwisata dari PT. Fortuna Eplore Indo yang adalah penerbit Majalah Wisata FORTUNA sebagai upaya untuk mendukung gerakan literasi khusus dibidang pariwisata.
Beberapa kegiatan lain kata dia yakni Lomba Futsal Antar Kecamatan Kabupaten Sikka di Kupang yang pagelarannya masih masih dikondisikan dengan melihat kondisi covid-19, juga pentas seni budaya daerah, Seminar dan Misa Penutupan kegiatan
Jadi di Liman ini kita namai kegiatan Baksos Wisata. Kerja bakti sambil berwisata dan menikmati indahnya pesona pantai Liman yang sangat memikat juga berolahraga lewat Tarung Derajat untuk rekreasi sekaligus memotivasi pengembangan mental generasi muda,”ujarnya
Sementara Ketua KKBM, Theo da Cunha dalam sambutannya yang disampaikan oleh Sekjen KKBM, Fidelis Nogor mengatakan KKBM sebagai wadah sosial kemasyarakatan dalam program kerjanya memberi perhatian serius pada urusan sosial kemasyarakatan selain penataan organisasi dan kelembagaan
Kehadiran KKBM Kupang di Pantai Liman saat itu merupakan bagian dari semangat merajut kebersamaan dan persaudaraan antar sesama orang KKBM dan warga sekitar terutama warga Semau untuk sama-sama mendukung program pemerintah propinsi NTT mengembangkan sektor pariwisata dan meningkatkan salah satu point dalam Sapta Pesona yakni urusan kebersihan.
Mewakil Ketua Umum dan Pengurus KKBM, Fidel menyampaikan terimakasih dari KKBM Kupang atas sambutan hangat dari tokoh Semau, Martinus Toesbele dan warga Pantai Liman dalam kegiatan Baskos HUT KKBM kali ini
Dia berharap kerjasama KKBM dan warga Semau terus dibangun dan ditingkatkan dalam waktu-waktu mendatang.
Terkumpul 8 Kantong Sampah
Sebagai informasi bahwa kegiatan Baksos bersih sampah dari KKBM- GPS- Tarung Derajat kali ini menyisir beberapa spot dikawasan Pantai Liman mulai dari gerbang masuk Pantai Liman, Kawasan Home Stay milik Martinus Toesbele hingga kawasan Cottage Liman yang dibangun pemerintah Provinsi NTT
Lebih dari 2 jam kerja bakti, terkumpul kurang lebih 8 kantong besar sampah plastik yang kemudian akan dihantar ke tempat pembuangan akhir.
Selain membersihkan sampah dan membagikan buku, masyarakat Liman juga mendaptkan oleh-oleh anakan Pohon Afrika yang ditengarai merupakan sebuah pohon ajaib dan murajar dalam menyembuhkan aneka penyakit mulai dari gural darah, asam urat, darah tinggi, dan lain sebagainya.
Penyerahan anakan dan stek pohon Afrika itu dilakukan oleh salah satu senior KKBM Kupang Zaver Keytimu kepada Martinus Toesbele dan seorang tokoh Semau lainnya untuk dibudidayakan melalu stek. (Tim Media)