News

HUT Ke-23 KPPG, Perempuan DPD I Golkar NTT Gelar Talkshow Terlindungi Dari Ancaman Negatif Media Digital

×

HUT Ke-23 KPPG, Perempuan DPD I Golkar NTT Gelar Talkshow Terlindungi Dari Ancaman Negatif Media Digital

Sebarkan artikel ini

Kupang, Ntt-news.com Meriahkan Hari Ulang Tahun Kesatuan Perempuan Partai Golkar KPPG, Perempuan DPD I Partai Golkar  Nusa Tenggara Timur (NTT) Mengelar Talkshow Perempuan NTT Terlindungi Ancaman Negatif Media Digital, kegiata talkshow di gelar kantor DPD I Partai Golkar pada Minggu 25 Mei 2025

Talkshow ini menghadirkan dengan empat narasumber yakni; dosen ilmu komunikasi Undana Maria Via Dolorosa Pohaswan, dosen ilmu psikologi Undana Marselino K. P. Abdi Keraf, Kasubid PPA Dirkrimum Polda NTT AKBP Ribka Huberta Hangge, dan perwakilan Rumah Perempuan Kupang Rahmawati Bagang.

Kegiatan talkshow  dan dalam rangka HUT ke-23 KPPG, dibuka secara resmi oleh Sekretaris DPD I Partai Golkar NTT Welhelmintje S. L. Sinlaeloe.

Dalam sambutannya, Sekretaris DPD I Partai Golkar NTT Welhelmintje S. L. Sinlaeloe menyampaikan apresiasi kepada KPPG NTT yang berhasil menggelar kegiatan talkshow tersebut.

Ia menyebut, kegiatan talkshow sangat sesuai dengan kondisi NTT, di mana pelaku kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak meningkat.

“Di NTT sendiri, napi pelaku kekerasan seksual mencapai 70 persen,” katanya Welhelmintje

Aktivis perempuan dan anak ini menegaskan, di media online, media mainstream maupun media sosial, banyak sekali ditemukan kasus-kasus kekerasan seksual terhadap perempuan.

Karena itu, ia berharap agar masyarakat NTT harus lebih waspada dan bijaksana dalam menggunakan media sosial seperti aplikasi Mi Chat dan aplikasi lainnya.

Welhelmintje berharap, kegiatan talkshow di NTT bukan hanya sekadar kegiatan seremonial, tapi harus bisa memberikan pemahaman yang utuh kepada masyarakat, tentang bagaimana mencegah kekerasan seksual berbasis digital.

“Kegiatan ini bukan hanya sekadar talkshow dan selesai, tapi apa yang disampaikan narasumber harus dipahami dengan baik, dan diimplementasikan dalam kehidupan kita sehari-hari. Jangan lupa juga melapor jika ada persoalan kekerasan seksual yang terjadi di masyarakat,”. Pukasnya***