Ntt-news.com, Kupang – Kunjungan kerja ke Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), menyebut optimalisasi fungsi Bendungan Temef di Kecamatan Oenino, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), akan berdampak ekonomis bagi warga setempat dan mendukung swasembada pangan di NTT.
Kunjungan Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena bersama rombongan ke Bendungan Temef pada Jumat, (28/03/2025), disambut Bupati Timor Tengah Selatan Eduard Markus Lioe, didampingi Wakil Bupati Johny Army Konay beserta Kapolres TTS, Dandim 1621 TTS, Wakil Ketua DPRD TTS Yoksan D.K. Benu dan sejumlah pimpinan OPD Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).
Kehadiran Gubernur Emanuel Melkiades Laka Lena dan rombongan, didampingi Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS NT II) Parlinggoman Simanungkalit, ST, MT, MPSDA, Bupati dan Wakil Bupati, disambut dengan natoni adat oleh Camat Oenino bersama tokoh adat dan masyarakat setempat.
Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Emanuel Melkiades Laka Lena, mengatakan bahwa kunjungannya ke Bendungan Temef untuk memastikan pengoptimalisasi fungsi dibangunnya Bendungan tersebut, dalam rangka membantu kebutuhan masyarakat terutama dibidang pertanian, pariwisata, listrik dan sebagainya.
“Sesuai penjelasan Kepala BWS, Pak Bupati dan jajaran tadi memberikan keterangan untuk kami optimis bahwa rencana yang Pak Presiden Prabowo sampaikan, dan Pak Menteri Pertanian sampaikan untuk NTT juga menjadi salah satu basis dari swasembada pangan terutama padi, jagung dan lain-lain. Itu kita pastikan, jika dilakukan maka setahun bisa panen kurang lebih dua sampai tiga kali panen”, ungkap Gubernur.
Terkait hal ini, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) mengucapkan terima kasih kepada pihak yang bertanggungjawab menyelesaikan pekerjaan pembangunan Bendungan Temef dengan baik.
“Tentu kami berterima kasih buat teman-teman yang sudah bekerja keras, dari BWS dan PU yang sudah memastikan bahwa tempat ini siap dipakai dan digunakan untuk kebutuhan pertama-tama untuk pertanian, pariwisata, Listrik dan sebagainya”, ucapnya
Ditanya terkait pengelolaan dan penyerahan aset Bendungan Temef, Gubernur menjelaskan bahwa saat ini masih dibawah pengendalian Pemerintah Provinsi NTT melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS NT II) dan dinas PU Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Namun pemerintah Provinsi akan berkomunikasi dengan Pemerintah Pusat, BWS dan Pemerintah Kabupaten TTS terkait hal tersebut.
“Nanti kami bicarakan dulu dengan BWS dan teman-teman di Jakarta. Yang pastinya penyerahan atau tidak pun ke Pemda TTS, dalam waktu dekat kita diskusi dulu. Tapi persiapan untuk fungsi bendungan ini, harus terus berjalan untuk dipakai masyarakat”, tambahnya
Menurut Gubernur, jika fungsi Bendungan Temef sudah berjalan, maka dengan sendirinya usaha pertanian, pariwisata, listrik dan UMKM disekitar Bendungan Temef akan lebih baik seperti daerah lain.
“Kalau fungsi-fungsi sudah berjalan, ini seperti kaya waduk jati luhur dan lain-lain yang bisa juga untuk Pariwisata, Listrik dan lain sebagainya”, tambahnya
Gubernur juga berharap, masyarakat sekitar wilayah Bendungan Temef, sudah harus mempersiapkan diri untuk menyambut tamu-tamu dari wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) dan sekitarnya.
Dengan kesiapan itu, pengunjung akan melihat ikonik wisata lokal Bendungan Temef dengan menikmati pemandangan yang bagus, dan dari sini, pariwisata dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) masyarakat juga akan sejalan.
“Usul saya buat masyarakat sekitar Bendungan Temef ini, untuk mulai mempersiapkan diri, menjadi tuan rumah untuk pengunjung-pengunjung wisata dari keluarga besar NTT”, tutup Gubernur
Sementara itu, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS NT II) Parlinggoman Simanungkalit, ST, MT, MPSDA, menjelaskan bahwa Bendungan Temef masih dalam tahap pemeliharaan dibawah tanggungjawab pihak ketiga.
“Kalau statusnya saat ini masih pemeliharaan, dan masih kewenangan pihak penyedia dari pihak Waskita Karya, kalau sudah diserahkan ke kami, na itu baru kami bisa lebih lanjut mengatur”, ujar Frengki Kepala BWS Provinsi NTT
Menanggapi kunjungan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) ke Bendungan Temef, Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) mengakui bahwa hal tersebut sebagai dukungan kepada Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Selain itu, kaitan hubungan dengan Bendungan Temef, masih ada hal hal yang perlu dikembangkan lebih lanjut sehubungan dengan hadirnya Bendungan Temef.
“Tentu kunjungan Pak Gubernur adalah dukungan ke Pemda TTS, hal ini juga diperlukan agar apa yang kita bangun ditengah masyarakat disekitar, bisa menjaga, merawat dan merasa bahwa barang ini milik masyarakat TTS, untuk dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat TTS”, tutupnya***