
NTT-News.com, Lembata – Gempa bumi tektonik yang mengguncang Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur selama 4 kali berturut-turut, menyebabkan 4 rumah warga di Desa Bungamuda dan 1 rumah di Desa Lamawolo rusak.
Menurut informasi yang dihimpun, warga dari beberapa desa seperti Waimatan, Lamagute, Napasabok, Mawa dan Bungamuda telah mengungsi ke kantor Camat Ile Ape. Mereka meninggalkan rumah karena wilayah yang ditempati, memiliki topografi kemiringan yang sangat ekstrim.
Wakil Bupati Kabupaten Lembata, Thomas Langoday mengaku, warga mengungsi lantaran bebatuan dari lereng gunung Ile Lewotolok jatuh akibat gempa yang terjadi, bukan karena aktifitas gunung api tersebut.
“Warga mengungsi karena gempa. Tidak ada aktivitas gunung Ile Lewotolok yang menakutkan. Bebatuan dari lereng ile Lewotolok yang terlepas karena terjadi gempa, bukan aktivitas Ile Lewotolok,” ujarnya, Selasa (10/10).
Baru-baru ini Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan, Gunung Ili Lewotolok yang terletak di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), naik status dari level normal (I) menjadi waspada (II). Peningkatan status ini dilakukan setelah memperhatikan analisis data visual dan kegempaan. (*/rey)