NTT-News.com, Oelamasi – Keluarga korban dugaan kasus pembunuhan meminta agar Polisi Lalulintas Polresta Kupang segera mengembangkan kasus yang menelan korban jiwa di kelurahan Naibonat pada tanggal 5 April 2017 lalu. Persoalan yang berakibat tewasnya seorang mahasiswa Jems Kase (24) terkesan didiamkan polisi sejak kejadian ini.
“Kami yakin ini bukan laka lantas murni, ini pembunuhan, jadi kami harap pihak kepolisian segera kembangkan kasus ini,” kata Ayah Kandung Korban Zet Kase kepada wartawan di kantor Satlantas Polres Kupang Kamis (20/04/2017) kemarin.
Dia menegaskan, keluarga melihat kematian Jems Kase tidak wajar sebab, dalam kecelakaan tersebut korban tidak mengalami luka berat hanya sebuah lubang di dada yang diduga bekas luka tusukan. “Anak saya tidak apa-apa padahal motornya hancur tapi ada lubang di dada seperti bekas tusukan,” kata dia.
Dia mengatakan, jika terbukti ada indikasi pembunuhan terhadap Jems maka keluarga korban siap untuk membongkar kubur korban untuk di otopsi. “Kami siap bongkar kubur untuk otopsi,” jeasnya.
Ditempat yang sama salah seorang saksi Pungki Novianti Djami Tedju mengisahkan, malam sebelum kejadian ia sempat bersama korban pergi ke acara ulang tahun teman korban yang tidak jauh dari Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Sebelumnya lanjut dia, sekitar pukul 7.00 wita ia meminta korban untuk mengantar pulang. Permintaanya pun di setujui korban namun setelah tiba di kediamanya korban pamit untuk kembali ke tempat acara karena Handphone (HP) dan Helem korban masih dititipkan kepada salah seorang teman korban di tempat acara tersebut.
“Saat acara saya minta Jems antar pulang saya, tapi Jems kembali ke tempat acara karena HP dan helemnya masih titip di salah satu temannya,” Ujarnya.
Dia menegaskan, keesokan harinya ia baru mendapatkan informasi kalau Korban telah meninggal dunia akibat kecelakaan motor. Dia menambahkan, sekitar pukul 4.00 wita ada beberapa teman korban sempat menghubunginya lewat HP namun ia tidak menggubris karena sudah larut malam.
”Saya tahu Jems meninggal paginya, memang subuh ada beberapa kali telepon yang masuk tapi saya tidak angkat,” tuturnya. (ikz)