NTT-News.com, Atambua – Yang mulia uskup Atambua, Mgr. Dominikus Saku, Pr menerima dua tamu kehormatan yakni Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian dan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkopolhukam), Mahfud MD di Istana Keuskupan Atambua.
Kunjungan yang disambut penuh sukacita dan bangga karena dalam waktu yang begitu singkat, kedua menteri masih menyempatkan diri untuk bertemu Mgr. Domi Saku, Pr.
Informasi yang berhasil di himpun media ini, Kamis malam (18/06/2020), yang dilansir dalam Komsos keuskupan Atambua, Oase-news.com, bahwa “Dalam sambutan awal Bapak Uskup menyampaikan ucapan selamat datang dan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada dua menteri yang telah berkenan hadir dan menyapa warga di wilayah Keuskupan Atambua ini”.
“Satu kebanggaan kami bahwa dalam situasi sibuk namun berkenan hadir di tengah-tengah kami. Apalagi di tengah wabah covid-19. Satu wujud nyata kecintaan di wilayah perbatasan yang sungguh luar biasa,” kata Uskup Domi.
Lebih lanjut Bapak Uskup sedikit menggambarkan beberapa langkah nyata yang telah dilakukan di Keuskupan Atambua tentang pemberdayaan ekonomi umat dengan pengembanngan pilot project. Salah satu contoh dengan membuka lahan untuk lokasi Atambua Eden di Keuskupan Atambua.
Uskup Domi juga sempat menyampaikan sekilas tentang keanekaragam suku budaya dan kesatuan di tengah umat. Baginya Keuskupan Atambua dalam kapasitas dengan mayoritas Agama Katolik namun tetap mengedepankan toleransi yang tinggi dengan pemeluk agama lain.
Menkopolhukam dalam sambutan yang singkat mengharapkan agar hidup keagamaan tidak semata mengedepankan aspek ritual namun juga sosial. Saling menjunjung tinggi dengan tetap berpedoman pada ideologi kebangsaan yakni pancasila.
“Kita sebagai bangsa yang besar. Marilah kita pupuk sikap toleransi serta membina persatuan sebagai bangsa yang besar dengan tetap saling membangun kerukunan dalam hidup berbangsa dan bertanah air Indonesia,” Ajak Mahfud.
Sedangkan Mendagri, Tito Karnavian mengutarajan hal yang senada, agar di wilayah perbatasan ini dibangun pengembangan sentral ekonomi karena sangat potensial,” ujar Tito.
Tito mengharapkan agar wilayah perbatasan RI-RDTL ini bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dikemudian hari nanti.
Pertemuan kedua Menteri bersama Bapak Uskup Domi yang seharusnya berlangsung kurang lebih 15 menit ternyata diundur hingga kurang lebih 30 menit.
Suasana Perjumpaan pun terasa santai tetapi penuh sentuhan persaudaraan yang sangat erat, Sebelum kembali dilanjutkan dengan sesi foto bersama sebagai tanda kenangan yang tersimpan rapi dan takkan pernah dilupakan.
Penulis : Laris Mataubana