NTT-NEWS.COM, Atambua – Debat kandidat yang ke dua bagi pasangan Calon Bupati dan calon wakil bupati Belu periode 2015-2020 yang di Gedung Bete Lalenok, Jumat (13/11) di Atambua berlangsung seru, dan memanas.
Dalam debat ini, Pasangan calon nomor urut satu dengan sandi politik Fansmu-NKRI mengulas soal peningkatan mutu pelayanan birokrasi dan kendala serta solusinya. Saat memasuki sesi saling melempar pertanyaan, Pasangan Nomor Urut Tiga atau paket Vena menanyakan, seperti apa pelayanan birokrasi saat ini dan mengapa saat drg. Falens Pareira belum membuat kebijakan untuk mengatasinya masalah birokrasi,?
Sontak, jawaban drg Falens Pareira membuat tepuk tangan riuh dari hadirin yang ada khususnya bagi para pendukung Fansmu NKRI. Saat itu drg Falens Pareira menyanggah bahwa dirinya belum pernah menjadi Bupati Belu sehingga belum bisa membuat kebijakan untuk memberi pelayanan birokrasi yang maksimal.
“Sejak kapan seorang dokter Falens menjadi Bupati Belu? Karena saya belum menjadi Bupati maka jika rakyat memilih kami, kami bertekad untuk memberikan pelayanan yang maksimal dalam birokrasi,” ujar Falens Pareira yang disambut dengan tepuk tangan dari hadirin yang ada.
Menurutnya, untuk mengatasi persoalan di daerah ini maka dibutuhkan pembenahan birokrasi baik dari tingkat Desa, Kelurahan, Kecamatan dan Kabupaten. “Perlu di optimalkan pelayanan Birokrasi agar program yang dicanangkan pemerintah bisa sampai ke tangan masyarakat,” ungkap dokter Falen dalam debat terbuka ini.
Hampir semua pertanyaan dari kedua rival politiknya itu dijawab dengan baik dan lugas sehingga tidak menimbulkan pertanyaan ulang. Namun semakin riuh ketika sang pemandu acara, memberi kesempatan kepada kandidat lain saat pertanyaan itu ditujukan kepada Fansmu NKRI. (Peter)