Perkembangan zaman di dunia ini mau tidak mau menuntut kita semua untuk ikut berubah didalamnya tanpa terkecuali. Semua ini diciptakan, dikendalikan sekaligus dijalani oleh manusia sendiri karena pada hakekatnya manusia adalah makhluk yang dinamis. Perkembangan dan perubahan zaman ini mempunyai pengaruh yang sangat besar sehingga terjadi begitu banyak perubahan dalam segala aspek kehidupan entah itu dalam bidang ekonomi, sosial, sistem pertahanan dan keamanan, teknologi serta budaya.
Di Indonesia kedua aspek kehidupan terakhir inilah yang sedang menjadi topik hangat yakni perubahan dibidang teknologi dan budaya. Fakta mengatakan bahwa Negara Indonesia adalah salah satu Negara yang memiliki keunikan tersendiri yang tidak dimiliki oleh Negara lainnya karena kaya akan budaya Tradisionalnya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistic, sensus penduduk pada tahun 2020 menyebutkan ada 1.331 suku dan ada 1.001 bahasa daerah yang terdapat dalam 34 provinsi yang ada di Indonesia. Dengan adanya keberagaman ini, tentunya menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi bangsa kita. Kebudayaan Tradisional, suku, bahasa dan kekayaan alam serta nilai-nilai kehidupan yang diwariskan oleh nenek moyang kita inilah yang membentuk identitas nasional bangsa Indonesia.
Sedangkan hubungan budaya tradisional dengan teknologi sering bertentangan karena dipangdang bermusuhan. Negara Indonesia untuk sementara masih memegang trofi sebagai pengguna teknologi terbesar didunia. Mengenai penggunaan teknologi di Indonesia sebetulnya adalah hak setiap orang dan tidak bisa dilarang, tetapi yang dibutuhkan disini adalah bagaimana kita berhati-hati dalam menggunakan teknologi ini dan bertanggungjawab dalam penggunaanya agar tidak terjadi masalah-masalah yang dapat mencemarkan nama baik Negara kita. Karena itu, perlu diketahui bahwa perkembangan teknologi memiliki dua dampak yakni positif dan negatif.
Secara garis besar yang sering terjadi dinegara Indonesia adalah dampak negatif dari kemajuan teknologi. Mengapa demikian? Karena yang menjadi target dari kemajuan teknologi ini adalah kaum remaja. Dengan adanya kemajuan dibidang teknologi para remaja sepertinya “dinina bobokan” karena semua hal yang sulit akan menjadi gampang sehingga para remaja akan malas untuk berusaha. Secara spesifik masalah yang menjadi trending sekarang adalah kesalahan penggunaan situs-situs hiburan online yang perlahan-lahan memojokan hiburan-hiburan Tradisional.
Hiburan-hiburan online yang saat ini sering diupdate dan menjadi kegemaran kaum remaja adalah sebagai berikut: yotube, instagram, facebook,whatsapp, tiktok, SnackVideo serta game-game online seperti free fire, mobile legend dan PUBG. Sedangkan hiburan-hiburan Tradisional yang semakin dipojokan adalah sebagai berikut: tarian-tarian tradisional, makanan-makanan tradisonal serta permainan-permainan tradisional.
Perlu diketahui disini bahwa hiburan-hiburan tradisional diatas sebetulnya mengandung maknanya tersendiri dan telah menjadi bagian dari identitas Nasional bangsa Indonesia. Masalahnya sekarang adalah kebanyakan kaum remaja yang karena terlalu nyaman dengan situs-situs hiburan online diatas seakan-akan lupa bahkan tidak mengenal hiburan-hiburan tradisional lagi. Hal ini terbukti dalam chalangge seorang yotubers yang menanyakan nama permainan serta tokoh-tokoh nasional kepada seorang remaja, ternyata dia lebih tahu permainan free fire daripada permainan gasing, lalu mereka lebih tahu tokoh yang ada didalam permainan free fire daripada tokoh sejarah nasional kita. Maka yang menjadi pertanyaan disini adalah “mau jadi apa Negara Indonesia jika para penerus bangsa saja lupa akan budaya tradisional? Sedangkan masa depan bangsa kita ada ditangan mereka.
Hal inilah yang sebetulnya menjadi tugas kita semua warga Negara Indonesia baik pemerintah maupun seluruh masyarakat yang ada didalamnya untuk melihat masalah ini secara serius lagi, serta mengambil kebijakan-kebijakan yang tepat soal masalah ini. Hendaknya pemerintah dan masyarakat bekerjasama untuk menangani hal ini. Kemajuan dibidang teknologi tidak bisa dipungkiri dan para pecandunyapun tidak bisa dilarang, maka yang menjadi tugas bagi kita masyarakat Indonesia adalah hendaknya kita pandai-pandai dalam mengonsumsi situs-situs online yang sekarang sedang menjajah dunia teknologi serta dibutuhkan tanggungjawab dalam pengunaan tersebut, karena akibat dari tidak berhati-hatinya dalam penggunaan situs-situs online dan kurang bertanggungjawab dalam penggunaan situs-situs tersebut tidak hanya akan menyerang diri sendiri tetapi lebih dari itu bisa meruntuhkan identitas bangsa Indonesia. Sebagai warga Negara Indonesia kita tidak bisa menyalakan bahwa ini salah kaum remaja atau pemerintah. Karena kita semua adalah pemilik budaya tradisional itu dan pengguna teknologi itu.
Maka sebagai kaum remaja yang terpelajar, sebetulnya dengan pengetahuan yang kita miliki kita bisa tetap mempertahankan identitas nasional kita dengan selalu melestarikan budaya-budaya tradisional pertama-tama didalam Negara kita sendiri, lalu kita dapat mempromosikan budaya-budaya Tradisional yang kita miliki kepada dunia melalui situs-situs online itu sendiri, sehingga harga diri kita sebagai pelajar itu tidak dikendalikan bahkan diperbodohi oleh kemajuan teknologi karena jika bukan kita, siapa lagi? Dan jika bukan sekarang, kapan lagi?. Ingat masa depan ada ditangan kita, karena itu jangan menunda apa yang bisa diubah hari ini. (*/rey)
Oleh Wilem Pieter Son
Mahasiswa Universitas Widya Mandira, fakultas Filsafat