NTT-News.com, Kupang – Sidang Paripurna penyampaian pendapat akhir Fraksi atas Laporan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja daerah Provinsi NTT TA 2019, Gubernur NTT dikritik terkait kinerja pemerintahan.
Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat ketika itu naik pitam saat sidang paripurna di gedung DPRD NTT, Rabu, 8 Juli 2020.
Kritikan itu datang dari fraksi Demokrat Solidaritas Pembangunan yang menyatakan terdapat berbagai tindakan penyalahgunaan wewenang dalam pemerintahan Victory-Joss saat ini.
Pendapat akhir fraksi yang dibacakan oleh dr. Christian Widodo ini menyoroti sejumlah persoalan di perusahan daerah dalam hal ini PT Flobamor, PT Semen dan Bank NTT.
Khusus untuk proses penyaluran bansos jaring pengaman sosial, fraksi Demokrat Solidaritas Pembangunan menyatakan, pihaknya mendapat informasi ada tambahan anggaran 1 Miliar lebih untuk pengadaan 110 ton beras.
“Dalam pantauan fraksi kami, hingga kini masih belum jelas pula mekanisme pendistribusian 110 ton beras dimaksud: siapa saja sasaran penerimanya, di mana lokasinya, dan siapa pihak yang mendistribusikan. Konon ditengarai ada sejumlah oknum di lingkaran kekuasaan, yang bersekongkol dengan oknum di Dinas Sosial berniat menangani distribusi beras JPS, sehingga sampai sekarang masalah tersebut belum ada titik terang,” ujar juru bicara fraksi dr. Christian Widodo.
Menanggapi kritik tersebut, Gubernur NTT meminta agar fraksi Demokrat Solidaritas Pembangunan membuktikan pemandangan akhir fraksinya tersebut.
Menurut Vicktor, dirinya setuju dengan saran untuk melakukan audit investigasi terhadap PT Flobamor. Namun jika dituduh KKN, maka dia meminta fraksi gabungan Demokrat Solidaritas Pembangunan untuk membuktikan oknum yang bermain proyek.
“Saya minta saudara Sekda untuk mempersiapkan langkah-langkah lain jika tidak disebutkan siapa orangnya. Saya minta semua yang ada dalam forum ini jika ada dugaan dimana-mana ada yang main proyek maka perlu dievaluasi apalagi ada penyuapan seperti yang disampaikan tadi,” ucap Gubernur VBL.
Mantan ketua fraksi Nasdem DPR RI ini sekali lagi menegaskan, komitmennya membangun Nusa Tenggara Timur. Menurutnya, tugas yang diemban saat ini adalah pelayanan bukan untuk mencari uang.
“Sebagai seorang politisi saya menyadari hal itu. Dan saya berdiri hari ini, saya tidak akan pernah korupsi, saya datang untuk membangun NTT. Jadi jika ada aparatur yang melakukan korupsi, silahkan bawa namanya, saya akan pecat sekarang. Kalau mau cari uang, saya tidak datang di NTT, saya datang untuk membangun provinsi ini,” tandas Gubernur Laiskodat.
Gubernur NTT juga mendukung proses penyelesaian hukum dugaan korupsi kredit macet Bank NTT yang saat ini ditangani oleh Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Timur.