NTT-News.com, WEBAR – Bupati Kabupaten Sumba Barat Daya, Koenelius Kodi Mete melakukan penanaman perdana kopi robusta di Desa Taworara, Kecamatan Wewewa Barat. Penanaman ini dilakukan guna mengembangkan potensi komiditi kopi di Kabupaten Sumba Barat Daya.
Lounching penanaman perdana kopi robusta, tepatnya berlangsung di dusun IV, kampung Mareda Dana, pada Kamis (02/12/2021).
Bupati Kabupaten Sumba Barat Daya, dr. Kornelius Kodi Mete mengatakan bahwa penanaman kopi robusta guna mengembangkan komoditi kopi di Kabupaten Sumba Barat Daya pada umumnya, pada khususnya di setiap Desa. Penanaman kopi robusta juga akan berdampak pada kebutuhan masyarakat dalam meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga. Bupati meminta Pemerintah Desa Tawo Rara supaya penanaman komoditi kopi terus dikembangkan.
“Saya meminta kadesnya supaya penanaman perdana hari ini berkelanjutan. Memanfaatkan lahan tidur untuk menanam kopi robusta tersebut,”ucapnya.
Lebih lanjut, Kodi Mete menambahkan bahwa lahan yang sudah disiapkan oleh masyarakat melalui kelompok tani perlu dijaga kualitasnya. Sehingga tanaman yang ditanam juga menghasilkan buah yang super. Perawatan pada tanaman kopi, lagi tambah Kodi Mete, harus benar-benar sesuai dengan petunjuk.
Kodi Mete mengharapkan agar hasil panen dari kopi robusta nantinya mampu memantik hati wisatawan untuk berkunjung ke Desa Tawo Rara guna menikmati suguhan kopi tersebut. Hal ini, kata Kodi Mete juga mendukung program pemerintah.
“Semoga kelak nanti, tanaman kopi yang sudah ditanam hari ini bisa membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat Desa Tawo Rara. Maka kita bisa berkecukupan pangan dari apa yang sudah kita tanam hari ini,”harapnya.
Sementara itu, Camat Wewewa Barat, Antonius Kette menyebut ada 10 hektar lahan yang disediakan oleh dua kelompok tani di Desa Taworara untuk dimanfaatkan dalam menanam anakan kopi robusta. Sedangkan anakan kopi yang disediakan masing-masing per-hektar disediakan 500 anakan.
Antonius menegaskan akan menyisir wilayah Kecamatan Wewewa Barat untuk mensosialisasikan kepada masyarakat untuk pertahankan kearifan lokal budidaya tanaman. Misalnya, menanam anakan kopi robusta dan anakan-anakan tanaman lain yang menajanjikan kebutuhan anak cucu masyarakat.
“Saya akan terus sosialisasikan kepada masyarakat agar tetap menanam anakan-anakan tanaman yang berkelanjutan. Itu bisa membantu kebutuhan ekonomi kita nantinya. Kita tidak pernah tahu bahwa harga dari tumbuhan yang kita tanam akan melonjak naik,”tutupnya.
Pantaun media ini, hadir dalam kegiatan itu, Kepala Bidang Perkebunan pada dinas Pertanian dan ketahanan pangan Provinsi NTT, Abraham Y. Leti, Bupati SBd, dr. Kornelius Kodi Mete, Kadis pertanian SBD, Rofinus D. Kaleka, Dandim 1629/SBD, Letkol Inf. Alfat Denny Andrian, Kapolsek Wewewa Barat, IPDA Abang Ali Baisapa, Camat Wewewa Barat, Antonius Kette dan beberapa tamu undangan lainnya.(Rian)