
NTT-News.com, Kupang – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Kupang dalam upaya meningkatkan jumlah keikutsertaan masyarakat NTT khususnya wilayah Kota Kupang dan sekitarnya, sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) maka merekrut dan “mengutus” Kader JKN-KIS tersebut di enam Kecamatan yang ada di Kota Kupang.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kupang, Subkhan mengatakan upaya ini dilakukan untuk memperluas akses pendaftaran BPJS Kesehatan bagi masyarakat terutama peserta perorangan yang belum terdata.
“Upaya ini dilakukan dengan sistem door to door dan face to face sehingga masyarakat yang ingin mendaftar menjadi peserta BPJS Kesehatan bisa langsung mendaftarkan diri pada kader-kader JKN-KIS yang ada di masing-masing Kecamatan,” ungkap Subkhan, Selasa 2 Mei 2017.
Lebih lanjut dikatakan bahwa jumlah kader yang direkrut sebanyak 8 orang, yang telah diberikan pelatihan dan akan dibekali surat tugas sehingga masyarakat diminta untuk tidak perlu ragu mendaftar pada kader BPJS Kesehatan yang ada di Kecamatan.
“Apabila upaya yang dibuat ini, meningkat jumlah kepesertaannya maka akan dilanjutkan lagi pada Kabupaten lainnya yang ada di NTT dengan harapan, masyarakat ketika membutuhkan layanan kesehatan, semuanya bisa menggunakan BPJS Kesehatan,” tandas Subkhan.
Sementara Kepala Dinas Sosial Kota Kupang Drs. Felisberto Amaral saat melepas Kader JKN-KIS ke masyarakat menyampaikan kepada setiap kader untuk selalu membuka diri serta bisa berkoordinasi dengan Baik bersama Camat, Lurah, RT/RW serta kader sosial lainnya sehingga bisa mendapatkan data yang akurat.
“Kader JKN-KIS harus bisa melihat kondisi sosial masyarakat, mana yang bisa dibiayai oleh Pemerintah melalui JKN-KIS dan mana yang harus mendaftar melalui BPJS Kesehatan, perlu dilakukan pendataan yang baik di masyarakat,” jelas Amaral.
Dikatakan juga bahwa masyarakat Kota Kupang yang sudah memiliki KIS sejumlah 14.062 keluarga yang terdata sebagai penerima raskin Nasional maupun daerah. Masih banyak warga Kota Kupang yang belum terdata secara akurat sehingga perlunya koordinasi yang Baik. (Dirk)