NTT-News.com, Kupang – BP Pemuda K3T atau Badan Pengurus Pemuda Klasis Kota Kupang Timur menggelar pelatihan IT dan Lomba Video Konten Kreator bagi pemuda/i K3T sebagai bentuk menyikapi perubahan dalam era digital di lingkungan gereja saat ini.
Pelatihan IT tersebut akan dilaksanakan pada 15-16 Oktober mendatang bertempat di Kantor K3T dan Gereja Diaspora Danau Ina Oesapa, sedangkan lomba konten video kreator sudah dilaksanakan semenjak 11 Oktober kemarin, hingga pengumpulan video pada 31 Oktober mendatang, bertempat di gereja masing-masing.
Theophilus Nalle (30) selaku Ketua Pelaksana mengatakan kegiatan ini digelar sebagai bentuk mempersiapkan pemuda/i dengan adanya kemajuan dibidang teknologi, termasuk dalam bidang pelayanan gerejawi yang mengharuskan gereja untuk siap memasuki era digital tersebut.
“Gereja sekarang sudah memasuki era digital, bisa dilihat dari pemberitaan firman yang saat ini tidak hanya melalui mimbar tetapi juga lewat media-media digital,” katanya pada Senin (11/10)
Kegiatan ini akan diikuti oleh 35 gereja yang ada di lingkup K3T dengan mengirim perwakilan sesuai dengan kuota peserta pelatihan yang dibutuhkan.
“Pelatihan IT sendiri dibagi menjadi 3 bagian yaitu Pelatihan Multimedia dengan 70 orang peserta, lalu ada Digital Marketing itu 35 peserta, dan Pelatihan Video Konten Kreator 35 peserta juga,” sambungnya.
Badan Pengurus bagian Divisi Kreatif dan Inovasi, Putra Sirah (26) menambahkan pelatihan multimedia fokus pada pengendalian dan penguasaan aplikasi digital sebagai sarana pelayanan gerejawi,
“Contohnya penggunaan youtube sebagai live streaming, penggunaan kamera, aplikasi FTR, pengarah acara, title, presentase, PTP, dan New Worship,” ujarnya.
Kemudian, Putra juga menyampaikan pelatihan digital marketing bertujuan untuk mengelola ekonomi pemuda/i yang memiliki usaha online, seperti cara memanfaatkan media sosial sebagai alat penyebaran dan promosi produk usaha mereka. Pelatihan ini akan dibawakan oleh pemateri dari BPR TLM bidang digital marketing.
“Pelatihan konten video kreator sendiri untuk melatih bagaimana sinematik dan koreografi dalam video dapat menyampaikan pesan teologis dengan baik kepada jemaat,” tandasnya.
Sebagai tindak lanjut dari ketiga pelatihan itu, K3T mengadakan lomba konten video kreator yang akan dinilai oleh tiga juri, “ada kakak Dicky Seo yang fokus pada sinematografi, terus ada Media Kita yang menilai video editing-nya, lalu ada Pendeta Samuel Pandie yang melihat pesan teologis dalam karya video itu,” tungkas Putra.
Theofilus ketua pelaksana kegiatan ini, menyampaikan harapannya kepada para pemuda/i gereja K3T agar lebih kreatif dalam melakukan pelayanan berbasis digital, “ke depan semoga bisa lebih kreatif dalam membuat video yang bersifat pelayanan, karena saat ini pemberitaan firman tidak hanya melalui mimbar, melainkan juga bisa lewat video-video pelayanan” tutupnya.
Resti Seli