Lintas FlobamoraNews

Bangkai Babi di Watukagorok Resahkan Pengguna Jalan

×

Bangkai Babi di Watukagorok Resahkan Pengguna Jalan

Sebarkan artikel ini
Bangkai Babi yang di buang di bahu jalan Watukanggorok

NTT-News.com, Tambolaka – Bangkai babi yang sudah membusuk dan diterlantarkan oleh oknum masyarakat yang tidak bertanggung jawab di jalan penghubung antar kota Tambolaka dan Waikabubak sangat meresahkan pengguna jalan kendaraan roda dua dan roda empat. Bangkai babi tersebut tepatnya berada di kawasan hutan Watukagorok. Demikian dikatakan oleh salah seorang pengguna jalan, Melkianus Niat Jitu, pada Kamis (06/0/2020).

Melkianus sangat menyayangkan tindakan oknum masyarakat yang sudah terlantarkan bangkai babi dijalanan. Menurutnya, bangkai babi yang sudah membusuk sangat mengganggu masyarakat umum ketika melalui jalur antar kota itu.

“Sikap oknum masyarakat yang tidak bertanggung jawab itu sungguh memprihatinkan, membuang bangkai babi dijalanan dan dibiarkan membusuk dipinggiran jalan,” sesal Melkianus

Lebih lanjut, Melkianus menjelaskan bahwa bau busuk yang hampir disepanjang jalan hutan watukagorok sudah tercium kurang lebih satu minggu. Pembiaraan bangkai babi, lagi jelas Melkianus harus mendapat peneguruan keras dari pemerintah setempat. Pasalnya, destinasi wisata alam juga berada disekitar bangkai itu.

“Ini tidak bisa dibiarkan begitu saja, pengawasan ketat terhadap hutan itu perlu dilakukan demi menjaga kenyamanan pengguna jalan dan kebersihan lingkungan hidup,” tegas Melkianus.

Melkianus menduga bahwa bangkai babi itu dikarenakan oleh virus African Swine Fever (ASF). Pasalnya, saat ini warga masyarakat sedang diserang oleh wabah penyakit pada ternak babi. Sehingga dirinya sangat mengharapkan supaya dinas terkait dapat mengambil sikap dalam menangani musibah yang sudah menimpah masyarakat.

“Saya sangat mengharapkan dinas terkait segera mensosialisasikan problema ini yang walaupun saat ini juga kita sedang menghadapi virus corona, tetapi saya meyakini, pemerintah mempunyai solusi dalam mengatasi virus babi ini,” harap dirinya.

Dirinya juga berharap supaya masyarakat tidak membuang bangkai ternak babi difasilitas umum. Melainkan dikuburkan dengan kedalam minimal 2 meter. Dengan demikian, menurut Melkianus, dapat mengatasi penularan penyakit pada ternak babi lainnya, serta tidak mengganggu orang banyak dalam melakukan aktivitas saat melewati Jalan transportasi umum.

Tak hanya di Watukanggorok, beberapa titik juga menjadi tempat pembuangan bangkai babi secara sembarangan, seperti Hutan Roko Raka, Jalan Pantai Utara (Pantura) SBD dan salah satu jembatan sekitar Perkantoran Pemerintah SBD.

Penulis : Rian

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *