NTT-News.com, Sikka – Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) Bank NTT di Sikka Convantion Centre (SCC), Maumere Kabupaten Sikka pada Jumat, (1/8/2017) berhasil memilih para pengurus di bank milik Pemerintah Daerah NTT. RUPS tersebut dihadiri oleh para bupati sebagai pemegang saham dan Gubernur NTT sebagai pemegang saham Pengendali.
Keputusan RUPS untuk menduduki jabatan Direksi Periode 2018-2023, memilih Eduardus Bria Seran sebagai Diktur Utama, Sola Tadheus sebagai Direktur Umum (Dirum), menggantikan Adrianus Ceme, dan Aleks Riwu Kaho sebagai Direktur Pemasaran Dana menggantikan posisi yang ditinggalkan oleh Eduardus Bria Seran. Sementara, Hilarius Miggu sebagai Direktur Kepatuhan menggantikan Thomy J Ndolu. Sedangkan Absalom Sine tetap menduduki posisi sebagai Direktur Pemasaran kredit.
Pelaksanaan RUPS kali ini tidak berlangsung lama karena para pemegang saham hanya memilih satu nama dari sekian nama yang mendaftar pada masing-masing posisi direksi. Mereka yang sudah terpilih akan dilakukan fit and propert test oleh lembaga Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Gubernur NTT, Frans Lebu Raya sebagai pemegang saham pengendali usai kegiatan RUPS mengatakan, RUPS kali ini digelar untuk memilih pengurus karena pada bulan Desember 2017, masa bhaktinya akan berakhir. Sebelum sampai pada pemilihan Pengurus kata Lebu Raya, telah didahului dengan berbagai tahapan.
“Kita memilih calon-calon yang telah direkrut oleh komite Remunerasi dan Nominasi (KRN). KRN ini telah melakukan tahapan-tahapan saat pendaftaram. Memang ada yang belum memenuhi syarat.
Para pemegang saham kata Lebu Raya, telah memilih figur-figur terbaik untuk menduduki posisi direksi di Bank NTT. Dia mengatakan tidak ada perbedaan diantara para pemegang saham dalam memilih figur yang akan menjadi direktur di Bank NTT.
“Semua berjalan lancar dan tidak ada perbedaan ataupun kendala. Semua pemegang saham telah memilih calon yang dianggap memiliki kapasitas yang cukup untuk posisi yang ada,” ujar Lebu Raya.
Dia juga menuturkan bahwa ada calon Direksi Bank NTT yang melamar terpaksa ditolak karena tidak memenuhi syarat sesuai anggaran dasar. Syarat itu antara lain, pendidikan minimal Strata satu (S1) untuk bisa menduduki posisi Direksi.
Menurutnya, Komite Remunerasi dan nominasi membuka kesempatan untuk calon mendaftarkan diri. Dan setelah calon-calon itu mendaftarkan diri komite ini kemudian melakukan seleksi administrasi untuk menentukan apakah calon itu lolos atau tidak.
“Ternyata dari calon-calon yang mendaftar itu setelah kami menilai ada yang belum memenuhi syarat untuk dicalonkan. Misalnya pak Thomy Ndolu. Ini salah satu contoh saja, karena dia tidak memenuhi syarat pendidikan sesuai anggaran dasar maka dia tidak dicalonkan,” katanya.
Direktur Utama (Dirut) Bank NTT, Eduardus Bria Seran kepada media ini berjanji akan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat NTT dan kepada nasabah secara khusus. Kepercyaan tersebut katanya, adalah amanah yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab baik kepada pemberi amanah maupun kepada Tuhan yang maha esa.
“Ini adalah sebuah kepercayaan dan juga amanah untuk kita jalankan sebaik-baiknya. Saya berjanji akan memberikan yang terbaik bagi Bank NTT,” kata Edi Bria sapaan akrab pria asal Kabupaten Malaka itu seusai RUPS di Sikka Convention Center (SCC) Maumere.
Dia mengatakan Bank NTT memiliki moto “melayani dengan sungguh” dan itu harus menjadi nafas semua yang bekerja di Bank milik pemerintah daerah tersebut. Sebagai orang yang meniti karier dari bawah, dia sangat memahami apa yang harus dilakukan untuk kepentingan Bank NTT kedepan.
“Moto kita adalah melayani lebih sungguh dan itu adalah nafas kita di Bank NTT. Bank ini hadir untuk melayani dan menjawab harapan masyarakat terhadap lembaga perbankan untuk bisa bertumbuh menjadi lebih sejahtera,” ungkapnya. (adv/rey)