
NTT-News.com, Kupang – Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Kota Kupang siap menggelar Unjian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). SMP Negeri 2 Kupang merupakan salah satu dari beberapa sekolah tingkat SMP yang menyelenggarakan UNBK di Kota Kupang.
Kepala SMP Negeri 2 Kota Kupang, Yoel Oematan, S.Pd, MM kepada wartawan di sekolahnya menuturkan bahwa SMP Negeri 2 Kota Kupang merupakan salah satu sekolah yang ditunjuk untuk menyelenggarakan UNBK pada Selasa 2 Mei 2017 besok.
Ia menuturkan bahwa pihaknya telah siap 100 persen untuk menyelenggarakan UNBK, baik itu dari sisi fasilitas penunjang maupun kesiapan para siswa yang terdiri dari 695 siswa. “Kami sudah siap sepenuhnya untuk menyelenggarakan UNBK esok, fasilitas pendukung sudah mantap dan siswa pun demikian,” tuturnya, pada Senin 1 Mei 2017.
Menurut dia, para siswa sudah tidak asing lagi ketika berhadapan dengan komputer yang berbasis internet, sehingga dirinya tidak meragukan lagi kesiapan siswanya. “Semua siswa kami sudah biasakan melalui pelajaran TIK, sedangkan untuk persiapan menghadapi UNBK kami persiapkan sejak Januari 2017 lalu,” paparnya.
Soal jaringan internet dan pasokan listrik, dirinya mengaku telah melakukan koordinasi dengan PLN dan pihak Telkom melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi. “Kami sudah lakukan koordinasi, jadi pihak Telkom dan PLN juga ikut bertanggung jawab untuk kesuksesan ujian ini, sehingga untuk mengantisipasi adanya gangguan listrik maka telah disediakan 3 unit genset disini,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Teknisi SMP 2 Kota Kupang, Constan Sandy menuturkan, dari sisi sarana dan prasarana ujian telah menunjang untuk melaksanakan UNBK tersebut, sebab orangtua siswa juga ikut mengambil bagian dalam menyukseskan UNBK ini. “Sebelumnya kita sudah adakan pertemuan Dengan Orangtua siswa. Kita sepakat untuk saling mendukung,” ujarnya.
Dukungan Orangtua​ siswa berupa sumbangan Laptop untuk mengantisipasi adanya komputer yang eror saat UNBK berlangsung. “Jadi hampir semua Orangtua termasuk guru juga ikut menyumbang laptop untuk kita pinjam pakai, setelah UNBK kita akan kembalikan,” kata Constan.
Terkait tenaga teknisi dan IT yang siaga di sekolah itu, Constan menyebutkan bahwa tenaga teknisi yang merupakan guru di SMP itu ada 12 orang. “Dua belas orang ini adalahtenaga guru dari berbagai latar belakang pendidikan. Para teknisi ini belajar autodidak. Jadi kita memanfaatkan potensi guru yang ada di sini saja,” tandasnya. (Rey)