NTT-News.com, Kupang – Asosiasi Pengusaha Gula dan Terigu (Apegti) Nusa Tenggara Timur (NTT) masa bakti 2016-2019 yang baru dilantik siap mengontrol harga gula dan terigu hingga ke pelosok daerah di NTT. Hal ini disampaikan Ketua DPP NTT Elfin Chandra seusai seremonial pelantikan Dewan Pengurus Provinsi (DPP) Apegti.
Dia menyampaikan bahwa lahirnya di Apegti NTT sebagai wujud nyata Asosiasi Gula dan Terigu yang mendukung Pemerintah Jokowi-JK dalam mengontrol kestabilan Ekonomi dan Pengawasan Harga Eceran Terendah (HET) Gula dan Terigu.
“Sesuai niat Pemerintah kami akan kawal HET Gula dan Terigu dari Kota Kupang sampai tingkat Pelosok di Provinsi NTT,” tandas Elfin, Senin 7 November 2016.
Sementara Ketua Umum Apegti RI, Usman Alutahar mengatakan Gula dan Terigu merupakan kebutuhan bahan pokok Masyarakat. Sehingga, setelah terbentuk BP DPP dan DPD, ditekankan pengurus dapat mengendalikan harga Gula Daerah di NTT.
“Pabrik Gula di Indonesia hanya mampu cetak 2,8 Juta Ton pertahun, yang sisa diimpor dari Thailand dan Cina. Kalau di NTT, peredaran Gula bila diuangkan pertahunnya sekitar Rp 70 Miliar, sehingga sudah saatnya anak daerah kawal dan awasi peredaran Gula, supaya ada keseimbangan antara harga Pengusaha dan Masyarkat sesuai dengan Jarak,” jelas Usman dalam sambutannya.
Terpisah, Wakil Sekjen Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Apegti, Hendra Firmansyah menyampaikan, kehadiran DPP dan DPD Apgeti di NTT diharapkan dapat menjalin kerjasama dengan Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota.
“Sebelumnya Apegti NTT sudah pernah ada, tapi kemudian tidak aktif karena temui kendala. Maka setelah kembali hadir Apegti di NTT, yang dibeck up oleh aturan, yang jelas harus dapat menstabilkan harga sembako khususnya Gula, sesuai tujuan pokok dan fungsi agar tercipta kesejahteraan masyarakat,” tandas Firmansyah didampingi Ketua DPP Apegti NTT, Elfin Chadra. (George)
