Remaja Putri di Sumba Timur Nyaris Diperkosa Anggota Polisi

5
275
Ilustrasi Perkosaan
Illustrasi

NTT-NEWS.COM, Kupang – DP, 22 tahun, remaja putri di Kelurahan Lambanapu, Waingapu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu, 28 Maret 2015 lalu nyaris diperkosa dua oknum anggota Polres setempat, setelah sempat ditahan dan di paksa menengak minuman keras.

“Anak saya dipaksa menengak minuman keras dan nyaris di perkosa dua anggota Polres Sumba Timur,” kata Merry, ibu kandung DP, Rabu, 1 April 2015.

Menurut dia, kasus ini sudah dilaporkan ke Propam Polres Sumba Timur untuk ditindaklanjuti. Bahkan, DP telah menjalani pemeriksaan sebanyak dua kali pada Senin dan Selasa, 30-31 Maret 2015. “Saya menuntut agar kedua oknum polisi itu di beri sanksi tegas,” katanya.

Dia mengaku anaknya juga telah menjalani visum di Rumah Sakit setempat. Kasus ini, kisahnya, awalnya saat DP bersama tiga temannya sepulang pesta sempat mengisi BBM di SPBU. Namun, saat hendak pulang temannya menyembunyikan kunci motornya sehingga dia melapokan kasus itu ke Pos Polisi (Pospol) di perempatan depan Toko Matawai.

Usai melapor, lanjutnya, DP dibawa ke Markas Polres Sumba Timur untuk dimintai keterangan. Dalam perjalanan mereka bertemu dengan tiga teman DP yang menyembunyikan kunci motornya. Kasus itu pun diselesaikan secara kekeluargaan.

Setelah ketiga teman korban di lepas untuk pulang. Namun, piket yang berjaga malam itu menahan DP dengan alasan sudah larut malam.

Bukanya mendapat perlindungan DP justru dipaksa menengak minuman keras jenis peci oleh dua oknum anggota Polres Sumba Timur, Hendra Saputro dan Eki Soga. “Empat kali dipaksa minum minuman keras,” katanya.

Kemudian, dengkul DP dipukul hingga pingsan. DP lalu dibawa dengan mobil patroli ke arah luar kota, tepatnya di Patung Kuda, kilometer 8 Jurusan Sumba Barat. “Di lokasi itu mereka membuka pakaian korban,” katanya.

Korban yang sempat siuman setelah merasa pakaiannya di buka lalu berusaha berontak, dengan menendang salah satu anggota polisi itu. Merasa terancam, keduanya membuang DP ke jurang sekitar Patung Kuda.

DP berusaha naik dari jurang itu, saat tiba diatas, sudah ada dua anggota Brimob di lokasi itu. DP memeluk anggota Brimob dan meminta pertolongan. Namun, kedua polisi itu beralasan DP sedang mabuk, sehingga kedua anggota Brimob tidak bisa berbuat banyak, dan meminta agar keduanya mengantar anak ini ke rumahnya.

Karena terus menaruh curiga, kedua anggota Brimob tersebut membuntuti mobil patroli yang menangangkut DP sampai di Polres Sumba Timur. Sesampai di Mako Polres, DP dibiarkan begitu saja. DP berhasil kabur dari Mako Polres berkat bantuan seseorang yang melintas di depan Mako Polres.

Humas Polda NTT Ajun Komisaris Besar Agus Santoso membantah adanya oknum polisi yang mencoba memperkosa DP yang telah di laporkan ke Propam Polres Sumba Timur. “Itu tidak benar. Saya masih tunggu laporan lengkapnya,” kata Agus.

sumber: NTTTerkini.com

5 KOMENTAR

  1. polisi sekarang terlalu merasa bangga diri,biadab!
    mentang2 polisi bisa seenaknya?.
    polisi tolol,pasti lolos karna suntikan dana dulu itu manusia.

  2. Humas Polda setempat membantah?. Sudah pastilah..mana ada polisi mau mengakui kesalahannya. Kl mencari kesalahan org mereka ahlinya.

  3. Polisi memang begitu, selalu membela anggota korpsnya yg melakukan kesalahan. Gimana menjadi plindung dan pengayom masyarakat kalo mentalitasnya bobrok?

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini