
NTT-News.com, Kupang – Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sesuai hasil sementara sensus ekonomi 2016 (SE2016) terhadap jumlah usaha non-pertanian mencapai 437,2 ribu usaha.
“Jika dibandingkan dengan jumlah usaha hasil SE2006 sebanyak 277,1 ribu usaha maka terjadi kenaikan jumlah usaha sebesar 57,8 persen,” demikian disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) NTT, Maritje Pattiwaelapia Kamis 01 September 2016 saat menggelar jumpa pers di Aula BPS.
Perbandingan presentase jumlah usaha yang bertumbuh di NTT mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan jumlah usaha di Provinsi Bali yakni 27,2 persen dan NTB hanya 10,3 persen. “Dilihat dari perbandingan hasil SE2016 dengan SE2006,” katanya.
Menurut Maritje dari jumlah usaha tersebut, terdapat 114,3 ribu jenis usaha di NTT yang menempati bangunan khusus untuk tempat usaha, sementara 322,9 ribu usaha tidak menempati bangunan khusus usaha seperti pedagang keliling, usaha di dalam Rumah tempat tinggal, dan usaha pedagang kaki lima.
“Di NTT, Kota Kupang merupakan kota dengan jumlah usaha terbanyak yaitu 44,6 ribu. Namun dilihat dari pertumbuhan usaha Kabupaten Rote Ndao tertinggi yaitu 156,3 persen, sedangkan kabupaten dengan pertumbuhan usaha terendah yakni Sumba Barat sebesar 4,8 persen,” ungkapnya. (dirk)